Riau Mulai Dikepung Kahutla

Rudi Kurniawansyah
13/7/2016 04:35
Riau Mulai Dikepung Kahutla
(ANTARA/Rony Muharrman)

Sepuluh hari lagi Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2016 digelar di Kota Siak, Provinsi Riau. Beberapa kawasan di Riau saat ini tengah dilanda karhutla.

KEBAKARAN hutan dan lahan (karhutla) memasuki semester kedua tahun ini sudah terjadi di beberapa kawasan hutan di wilayah Provinsi Riau. Berdasarkan pantauan satelit Terra dan Aqua yang dilansir Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru dan peninjauan langsung di lapangan.

Gejala peningkatan titik panas itu telah berlangsung sejak awal Idul Fitri dengan kebakaran terbesar melanda konsesi Hutan Tanaman Industri (HTI) PT Sumatra Riang Lestari (SRL) di Kabupaten Rokan Hilir dan kebakaran lahan di Taman Nasional Tesso Nilo, Kecamatan Ukui, Pelalawan. "Kebakaran lahan terpantau di Desa Lubuk Kembang Bungo TNTN, Kecamatan Ukui. Tim darat dan udara turun melakukan pemadaman," ungkap Kabid Humas Polda Riau Ajun Komisaris Besar Guntur Aryo Tejo di Pekanbaru, kemarin.

Dia menjelaskan, lokasi titik api (hotspot) berjarak cukup jauh dan menyulitkan pemadaman karena tidak ada akses jalan menuju lokasi kebakaran. Pemadaman api dilakukan melalui udara (water bombing) dengan helikopter Air Tractor dan MI-8 BNPB yang telah siaga di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru.

Berdasarkan pantauan satelit Terra dan Aqua, imbuh Guntur, terdapat 28 titik api di Riau atau yang terbanyak dari total 65 titik di Sumatra. Titik api di Riau tersebar antara lain di Rokan Hilir sebanyak 20 titik api, Bengkalis (4), Dumai dan Kampar masing-masing 2 titik api. Adapun, 65 titik api di Sumatra tersebar di Aceh 5, Bengkulu 2, Jambi 5, Lampung 2, Sumatra Barat 2, Sumatra Selatan 9, Sumatra Utara 8, Bangka Belitung 4, dan Riau 28 titik," jelas Kepala BMKG Pekanbaru Sugarin.

Dikhawatirkan, suhu udara di Riau yang mencapai 34 derajat Celsius bisa memicu terjadinya karhutla susulan. Pada kesempatan itu Sugarin mengimbau masyarakat dan perusahaan perkebunan untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar.

Dalam menanggapi karhutla di Riau tersebut, Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Riau Riko Kurniawan mengingatkan agar pemerintah lebih tegas dalam menegakkan hukum dengan memberi sanksi kepada pelaku pembakaran lahan. "Kita prihatin dan sangsi apakah tahun ini kejadian karhutla bisa lebih sedikit dibanding tahun lalu," ucapnya.

Tuan Rumah WED

Sementara itu, Kota Siak Sri Indrapura, Kabupaten Siak, Provinsi Riau yang ditunjuk menjadi tuan rumah Hari Lingkungan Hidup se-Dunia atau World Environment Day (WED) 2016 tengah bersiap diri. Acara yang semula dijadwalkan pada 23 Juli, namun dalam konferensi pers di Jakarta, kemarin, pihak penyelenggara mengatakan kemungkinan diundur pada 25 Juli.

Presiden Joko Widodo dan beberapa menteri terkait dijadwalkan akan hadir dalam acara tersebut. Pada puncak acara WED nantinya, Presiden Jokowi akan menyerahkan berbagai penghargaan nasional kepada penerima Kalpataru, Adipura (Paripurna, Buwana, dan Kirana), serta Adiwiyata Mandiri. Tahun ini sedikit berbeda karena adanya penghargaan Nirwasita Tantra Award, yaitu penghargaan terkait status lingkungan hidup.

Penghargaan akan diberikan kepada kepala daerah dan tokoh pemerhati lingkungan hidup dari hasil seleksi seluruh Indonesia. Ini merupakan kali pertama kota selain Jakarta dan Bogor ditunjuk jadi tuan rumah peringatan WED.(*/H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya