Hotspot Turun Drastis Tahun Ini

11/7/2016 10:43
Hotspot Turun Drastis Tahun Ini
(ANTARA/Nova Wahyudi)

HOTSPOT atau titik panas sebagai indikator terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada periode 1 Januari-9 Juli 2016 mengalami penurunan hingga 67,03% ketimbang periode yang sama pada 2015. Satelit NOAA 18/19 mencatat terdapat 1.043 titik pada tahun ini, sementara tahun lalu mencapai hingga 2.121 titik.Sementara itu, data Satelit Terra/Aqua mencatat sebanyak 1.868 titik, bila dibandingkan dengan periode yang sama pada 2015, turun sebanyak 329 titik atau 14,97%.

"Tahun ini, alhamdulillah masyarakat bisa Lebaran tanpa asap. Kita tetap harus terus waspada dan melakukan berbagai langkah antisipasi karhutla," ucap Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar dalam rilis yang diterima, kemarin.

Di Banama Tingang, Kecamatan Kahayan Tengah, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah (Kalteng), telah dilakukan operasi lapangan memadamkan karhutla.

Di kawasan tersebut terjadi kebakaran dan telah dipadamkan oleh Manggala Agni Daerah Provinsi Kalteng bersama TNI dan Polri.

Selain itu, tim penanggulangan juga melaksanakan pemadaman pada areal terbakar yang diketahui berupa lahan yang baru dibuka dengan alat berat. Pada lokasi itu diketahui terdapat tumpukan kayu ranting yang sengaja dibakar, hingga meluas ke area seluas 50 ha-100 ha.

Sementara itu, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho sebelumnya menyatakan Satuan Tugas Terpadu Karhutla Provinsi Riau juga telah mema­damkan api secara darat dan udara pada saat libur Lebaran tahun ini.

Ia mengatakan pesawat air tractor dan helikopter MI-171 Water Bombing di­kerahkan untuk mengecek langsung ke lokasi karhutla di daerah Langgam, Kabupaten Pelalawan; daerah Ukui Kabupaten Pelalawan; Desa Sungai Raya Kecamatan Rengat hingga daerah Rokan IV Koto, Kabupaten Rokan Hulu.

"Hingga saat ini, karhutla dapat dikendalikan dengan lebih baik, antisipasi yang baik tersebut juga menyebabkan api tidak menyebar," ucap Sutopo. (Ric/H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya