Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KETUA Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dr. Mohammad Adib Khumaidi, SpOT mengatakan Indonesia tidak perlu terburu-buru memutuskan status endemi covid-19
“Kita tidak perlu ikut terburu-buru seperti di Amerika. Tapi harus melihat dan menilai dari kondisi kita,” kata Adib, Senin (26/9)
Ia menegaskan bahwa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang memiliki wewenang untuk menyatakan pandemi covid-19 telah berakhir. Adib mengingatkan bahwa setiap negara memiliki kemampuan dan kondisi yang berbeda-beda.
Menurut Adib, terdapat sejumlah indikator yang harus menjadi dasar untuk dipenuhi menjadi endemi. Misalnya, indikator kasus yang aktif, hasil pemeriksaan positif hingga surveilans. Termasuk yang paling penting yaitu capaian vaksin penguat (booster).
“Vaksin booster khusus untuk semua masyarakat, ya, bukan untuk kelompok-kelompok tertentu saja . Termasuk nanti target vaksin booster kedua. Ini menjadi ndikator yang harus dijadikan dasar untuk kita menyatakan sebuah kebijakan. Baik itu kebijakan berkaitan dengan masker, pemeriksaan PCR, tes antigen," jelasnya.
Menanggapi laporan yang menyebut ketersediaan vaksin booster mulai langka di sejumlah daerah, Adib mengatakan pihaknya telah menyampaikan permasalahan ini kepada Kementerian Kesehatan.
Selain itu, IDI juga selalu berkoordinasi dengan Satgas Penanganan COVID-19.
“Pada saat respon masyarakat masih tinggi terhadap vaksinasi booster, tolong ketersediaan ini benar-benar bisa dijamin karena ada suatu ketersediaan (vaksin) yang perlu distribusi,” ujarnya.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan pemerintah tidak tergesa-gesa untuk menyatakan bahwa pandemi sudah berakhir di Indonesia. Ia mengingatkan agar masyarakat Indonesia harus berhati-hati dan tetap waspada.
Pada Rabu (14/9), Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyerukan jika akhir pandemi covid-19 sudah ada di depan mata. Meski begitu, ia tetap mendesak masyarakat dunia untuk meningkatkan kewaspadaan menahan penyebaran virus.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden juga sebelumnya mengatakan dia yakin pandemi sudah berakhir meski mengakui bahwa AS masih memiliki masalah dengan virus yang terus bermutasi tersebut. (OL-8)
Kadinkes Kota Depok Mary Liziawati mengatakan beberapa hari ini kasus covid-19 di Kota Depok terus mengalami lonjakan.
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati memandang belum saatnya menerapkan kebijakan Covid-19 berbayar.
Kampanyekan kembali pemakaian masker dan vaksin booster Covid-19 merupakan salah satu upaya pencegahan yang harus dilakukan masyarakat Indonesia.
Derajat kekebalan masyarakat yang mendapatkan vaksinasi ataupun yang pernah terkena covid-19 sebelumnya dan mendapatkan vaksinasi sudah mulai menurun.
Potensi peningkatan kasus Covid-19 dan pneumonia dapat meluas akibat lonjakan kerumunan dan mobilitas yang tinggi selama liburan.
Kota Tasikmalaya masih nihil kasus covid-19. Tapi upaya preventif mesti dilakukan untuk menekan potensi penyebarannya
MESKIPUN angka kasus covid-19 di Singapura meningkat tajam dalam sepekan terakhir, hal ini tidak berdampak signifikan terhadap pariwisata di Batam.
Jubir Kemenkes Mohammad Syahril mengakui banyak sekali pengalaman yang didapat masyarakat Indonesia selama pandemi beberapa waktu lalu dalam penanganan penyebaran covid-19.
Direktur Pasca Sarjana Universitas Yarsi Prof Tjandra Yoga menilai seharusnya vaksin covid-19 harus tetap gratis.
Sejak Oktober lalu, jumlah kasus perminggu kurang lebih hanya 80-an kasus. Kemudian meningkat di November menjadi 100-150 kasus dan di Desember sudah mencapai lebih dari 300 kasus per minggu
Kendati kasus baru mengalami kenaikan, jumlah kematian baru secara global ternyata hanya sekitar 3.000, atau turun 8% dibandingkan dengan periode 28 hari sebelumnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved