Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Keunggulan Berbeda di Empat Desa

Heru Purboyo HP dan Abadi Raksapati/M-1
06/9/2022 07:30
Keunggulan Berbeda di Empat Desa
Survei lapangan.(Dok. ITB )

DARI survei yang dilakukan tim di keempat desa, didapatkan ragam potensi wisata yang dapat saling mendukung untuk kemajuan bersama. Berikut beberapa potensi wisata itu.
 

 

1. Desa Sayutan

Potensi sumber daya wisata yang dilihat tim ialah agrowisata dan budi daya jamur. Namun, budi daya jamur ketika disurvei sedang tidak beroperasi karena imbas covid-19. Tim juga berhasil menemukan kerajinan wayang kulit, tapi dengan bahan baku kardus. Kerajinan itu menarik untuk dapat dikembangkan lebih jauh sebagai cendera mata karena harganya yang relatif terjangkau dan memiliki kualitas yang baik.

Selain itu, potensi homestay di Jalamprang Desa Sayutan sangat menarik karena lokasi dan berbagai kegiatan pertanian yang bisa dilakukan wisatawan bersama masyarakat. Desa itu juga memiliki hutan pendidikan yang berpotensi untuk eduwisata alam dan hutan, kawasan landing paralayang, makam Mbah Sayudan, Embung Dukuh, Kebun Bibit Rakyat, atraksi berbagai seni dan budaya masyarakat di antaranya pemasangan bubu ikan di sungai.

Desa Sayutan juga berencana merevitalisasi kawasan pasar yang selama ini tidak terfungsikan dengan baik untuk ditata sebagai melting pot (tempat bertemu) masyarakat, baik untuk kegiatan ekonomi, kesenian, maupun olahraga.
 

 

2. Desa Trosono

Desa itu memiliki posisi sangat strategis karena berada di antara Desa Sayutan, Desa Ngunut, dan Desa Bungkuk. Selain itu, Desa Trosono merupakan akses utama menuju Puncak Gunung Blego. Jalan yang dimiliki Desa Trosono menuju puncak sudah sangat baik dan dapat dilalui kendaraan roda empat.

Namun, aktivitas yang dapat dilakukan di puncak gunung masih sangat terbatas. Selain adanya landasan take off paralayang, spot swafoto dan menikmati panorama, praktis tidak ada kegiatan lain yang dapat dilakukan. Pokdarwis dapat didorong untuk mengembangkan potensi wisata lainnya.

Di kawasan desa itu juga terdapat Batu Leper yang merupakan punden dari batu yang berbentuk pipih lebar, mata air dawuhan yang menjadi lokasi penghijauan, dan Srikaton yang memiliki situs batu berlubang. Satu lubang di antara situs tersebut menyerupai kaki manusia dengan ukuran cukup besar yang oleh masyarakat disebut sebagai Tapak Bima.
 

 

3. Desa Bungkuk

Beberapa sumber daya wisata desa itu ialah Situs Watu Ongko, lokasi rest area, dan perkebunan melon. Desa Bungkuk didorong untuk mengembangkan wisata pertualangan dengan Gunung Bungkuk sebagai daya tarik wisata utamanya



4. Desa Ngunut

Desa itu merupakan desa bersejarah bagi Kabupaten Magetan karena sempat menjadi pusat pemerintahan sementara kabupaten ini selama satu tahun saat masa agresi Belanda pada 1948. Oleh karena itu, setiap tahun Pemerintah Kabupaten Magetan mengadakan tapak tilas pemindahan pusat pemerintahan dari Ngunut hingga ke Magetan kota dengan berjalan kaki.

Jejak peristiwa bersejarah itu masih tersisa berupa rumah tua yang masih terpelihara dengan baik. Selain itu, tim mengunjungi kawasan irigasi Klathak dan Puthuk Kleco. Puthuk Kleco itu merupakan bukit kecil yang berada di kaki Gunung Blego yang berderet dengan Puthuk Cino dan Puthuk Geret.

Oleh masyarakat, kawasan tiga puthuk itu disebut Puthuk Cendana karena keberadaan pohon tersebut di setiap puthuknya. Kawasan puthuk itu sangat cocok sebagai lokasi untuk bersantai menikmati panorama Gunung Bungkuk dan Kota Magetan.

Hasil survei menunjukkan hampir seluruh sumber daya wisata yang dimiliki kawasan itu memerlukan sentuhan lebih jauh untuk menjadi daya tarik wisata. Namun, setiap desa memiliki keunggulan masingmasing sehingga dapat mendukung satu sama lain. (Heru Purboyo HP dan Abadi Raksapati/M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya