Kemenristekdikti Kembangkan Sapi Lokal untuk Tekan Daging Impor

Desi Angriani/ MTVN
20/6/2016 14:55
Kemenristekdikti Kembangkan Sapi Lokal untuk Tekan Daging Impor
(Antara/Hafidz Mubarak A)

KEMENTERIAN Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) tengah mengembangkan riset penggemukan sapi lokal guna menekan impor daging. Hasil riset tersebut sudah memiliki label SNI dan siap disebarluaskan.

"Kalau kita kembangkan betul dan kita aplikasikan, saya yakin dapat mengurangi impor 15-20 persen lima tahun ke depan," kata Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi M Nasir di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (20/6).

Dia menuturkan, Kemenristekdikti memilih mengembangkan sapi lokal lantaran sapi impor tidak cocok dengan iklim Indonesia. Lagi pula sapi jenis lokal tak kalah unggul dibandingkan sapi impor seperti, sapi Bali, sapi Madura, dan sapi Sumba.

"Kalau sapi impor problemnya adalah pengembangannya, iklimnya harus disesuaikan," tuturnya.

Penggemukan sapi Bali, lanjutnya, bisa memiliki bobot hingga 500 kilogram per ekor. Sedangkan sapi dari Sumba bisa memiliki bobot 700 kilogram sampai satu ton. Saat ini, percobaan penggemukan sapi lokal sudah dimulai di Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali, NTT dan NTB.

"Yang kami kembangkan paling besar ada di Enrekang, Sulawesi Selatan. Ada lahan 250 hektare, kami siapkan 1.000 ekor," tandasnya.(X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Victor Nababan
Berita Lainnya