Infrastruktur Mudik belum Tuntas

Dwi Apriyani
20/6/2016 07:10
Infrastruktur Mudik belum Tuntas
(MI/SUSANTO)

SYAMSUL Bahri mesti memeras otak mengatur dana Rp200 miliar untuk memperbaiki sekitar 87 km jalan rusak di Provinsi Sumatra Selatan.

Kepala Dinas PU Bina Marga Sumsel tersebut mengejar tenggat perbaikan jalan pada Minggu (26/6) atau H-10 jelang Lebaran.

"Padahal, jalan yang harus diperbaiki merupakan penghubung Palembang-Lampung yang digunakan pemudik dari Jawa atau sebaliknya," kata Syamsul.

Menurut Syamsul, sebagian besar jalan rusak yang tersebar di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Kabupaten OKU Selatan, Kabupaten OKU, Kabupaten Empat Lawang, dan Kota Pagaralam tersebut masih dalam proses tender.

"Dengan dana Rp200 miliar, kami hanya bisa tambal sulam."

Bertolak belakang dengan kondisi jalan Brebes-Rembang dan Semarang-Solo, Jawa Tengah.

Di jalur pantura tersebut tidak ditemukan alat berat dan pekerja yang sedang memperbaiki jalan.

Seluruh jalan aspal ataupun beton dalam keadaan baik.

Begitu halnya jalan lingkar yang kelak difungsikan untuk melancarkan arus kendaraan pemudik.

Hanya di Jalan Lingkar Demak, Jalan Lingkar Kudus, Jalan Lingkar Pati, dan Semarang-Demak terdapat ancaman limpahan air laut (rob).

Di sisi lain, Kementerian Perhubungan kemarin menegaskan kesiapan infrastruktur seperti terminal, bandara, dan pelabuhan untuk melayani pemudik.

Kendati demikian, menurut Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kemenhub Hemi Pamuraharjo, masih ada sejumlah kendala yang diprediksi dapat mengganggu kelancaran pemudik.

"Gangway di terminal bus Pelabuhan Merak dipenuhi pedagang. Ini mengganggu penumpang yang akan melanjutkan dengan moda penyeberangan," ujar Sekjen Kemenhub Sugihardjo.

Bandara terkendala

Dari Semarang dilaporkan ruang tunggu Bandara Internasional Ahmad Yani sudah tuntas diperluas, dari sebelumnya dapat menampung 700 tempat duduk menjadi 1.100 tempat duduk.

PT Pelindo III (persero) juga tidak kalah cepat memperbaiki Terminal Pelabuhan Tanjung Mas agar dapat menampung sekitar 2.500 penumpang.

Lain halnya dengan di Provinsi Bangka Belitung.

Gubernur Rustam Effendi memastikan terminal baru Bandara Depati Amir di Pangkalpinang tidak mungkin dipaksakan untuk melayani arus mudik Lebaran, termasuk Jembatan Eko Maulana Ali Suroso (yang menghubungkan Pangkalpinang-Bangka.

"Jembatan senilai Rp420 miliar itu belum diuji kelayakannya. Terminal baru bandara yang dibangun dengan dana Rp350 miliar bahkan belum memiliki area parkir," ungkap Rustam.

Akan halnya Terminal III Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.

Dirut PT Angkasa Pura II Budi Karya Sumadi mengaku pengoperasiannya harus menunggu verifikasi Kemenhub.

Bahkan sistem kelistrikan dan menara pengawas pun belum diverifikasi.

"Namun, secara sistem dan fisik bangunan sudah siap digunakan."

Sementara itu, dua pekan menjelang Lebaran, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) menguji kelayakan 773 bus antarkota. Hasilnya hanya 82 unit yang dinyatakan lulus.

"Banyak bus tidak memiliki rem tangan dan kaca depan pecah," tandas Kepala BPTJ Elly Sinaga. (AS/RF/Dro/Nic/Ant/X-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya