Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
FESTIVAL Danau Sentani (FDS) IX pada 2016 ini benar-benar menunjukkan keberagaman antarsuku, budaya, dan agama.
Para tokoh agama, tokoh budaya, pejabat daerah, dan tokoh masyaralat berbaur menjadi satu dalam momen simbolis melepas 100 lampion sebagai bentuk harapan dalam menjaga kelestarian Danau Sentani.
Lampion-lampion berwarna merah itu bertuliskan 'Save Sentani Lake'.
Bupati Jayapura Mathius Awaotiauw mengatakan pelepasan lampion itu merupakan bentuk syukur kepada Tuhan karena menciptakan Danau Sentani yang sangat strategis, diapit Samudra Pasifik dan Gunung Cyclope serta dekat dengan Bandara Sentani.
"Keindahan alam yang perlu dilestarikan," ungkapnya.
Meski pembangunan semakin pesat, lanjut dia, kelestarian alam harus tetap dijaga agar keindahan Danau Sentani bisa dinikmati generasi muda.
"Dengan pembangunan pesat, tetap harus ada pelestarian alam untuk diwariskan kepada generasi muda," ungkapnya.
Selain itu, dalam sambutannya, Mathius kembali menyuarakan keberagaman.
Ia menyebut bersatunya seluruh masyarakat dalam keberagaman tidak lepas dari jasa besar Soekarno yang menjadikan Pancasila sebagai dasar bernegara.
"Indonesia ini sangat majemuk. Kita bersyukur dengan para pendiri bangsa bahwa Pancasila bisa mempersatukan kita. Pancasila harus menjadi ruh untuk bisa diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari dan seluruh daerah menyampaikan pesan perdamaian dan kesatuan," ujar Mathius.
FDS pun menjadi momentum promosi kebudayaan dan keindahan masyarakat lokal, khususnya kuliner lokal dan ukiran-ukirannya.
Di tempat yang sama, Bupati Merauke, Frederikus Gebze, yang juga ikut melepas lampion, mengapresiasi FDS yang bisa mengembalikan jati diri orang Papua.
Ia pun siap memboyong berbagai festival yang ada di Merauke, seperti di Festival Asmat.
Festival itu juga didukung PT Freeport Indonesia (PT FI).
Vice President Corporate Communication PT FI, Riza Pratama, menyatakan dukungan PT FI sebagai bentuk komitmen mereka untuk mendukung kebudayaan Papua.
"Freeport sudah beroperasi di Indonesia lebih dari 50 tahun.Kita ingin tunjukkan bukan hanya sebagai perusahaan eksplorasi SDA, melainkan juga mempunyai hubungan erat dengan masyarakat, melestarikan budaya lokal yang unik," ungkap Riza.
Dalam festival itu, PT FI membawa 50 orang suku Kamoro yang mendiami Kabupaten Mimika untuk menampilkan tarian-tarian. (Nyu/H-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved