Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Bagi siapapun yang memiliki berat badan berlebihan harus ekstra hati-hati dalam berolahraga. Pasalnya gangguan peradangan kronis sendi yang terjadi karena adanya kerusakan pada tulang rawan atau osteoarthritis (OA).
tidak hanya mengancam pada orang lanjut usia (Lansia) melainkan juga bisa menimpa siapa saja. "OA ini dapat terjadi pada siapa saja. Seperti pada mereka yang memiliki berat badan berlebihan dan tidak mempertimbangkan bentuk tubuh, dan faktor genetiknya pada saat berolahraga," kata Medical Executive PT Kalbe Farma Tbk, dr. Meilisa Tiffani, Rabu (24/8).
Itu terjadi, kata Meilisa, karena berat badan berlebih akan membebani lutut, sehingga bila menjalani olahraga perlu diseimbangkan, jangan lompat-lompat, lari maupun gerakan lain yang tertumpu pada lutut atau satu kaki.
Penyakit tersebut, lanjut Meilisa, bersifat degeneratif atau terus berlanjut hingga kondisi penderita terus memburuk. Untuk itu, sambung Meilisa, gangguan OA harus dihindari, dengan melakukan olahraga ringan sesuai dengan kondisi badan.
Jangan lupa, tambahnya menggunakan alas kaki yang nyaman untuk digerakkan saat olahraga. Selain itu konsumsi suplemen seperti glukosamin.
Sedangkan bagi mereka yang sudah menderita OA dan mengalami nyeri, kata Meilisa, dapat mengatasinya dengan mengonsumsi obat-obatan anti nyeri.
Selain itu, tuturnya, bisa memoleskan obat topikal yang di dalamnya terdapat kandungan methyl salicylate, atau disuntik dengan cairan hyaluronic acid untuk dapat mengurangi rasa nyeri.
Namun, jelas dia, obat-obatan itu sifatnya hanya mengurangi rasa nyeri, buka untuk mengobati atau menyembuhkan penyakit OA. 'Jadi, obat-obatan itu hanya untuk mengurangi rasa nyeri saja," kata Meilisa sembari menambahkan bahwa OA berbeda dengan ostoreoporisis, OA adalah kerusakan pada tulang rawan, sedangkan osteoporosis adalah berkurangnya densitas tulang atau tulang keropos.
Sementara itu Senior Product Manager PT Kalbe Farma Tbk, Yulia Kowira mengatakan, untuk membantu para penderita OA, pihaknya telah memproduk obat-obatan tersebut. Mulai dari obat anti nyeri hinga jenis krim oles seperti Mediflex Plus yang berfungsi mengurangi rasa nyeri pada sendi dan otot.
Di dalam obat-obatan itu, tambahnya, terdapat sejumlah kandungan, seperti methyl salicylate dan Champhor yang
dapat mengurangi rasa nyeri dan radang serta glucosamine yang dapat menyusun, memperbaiki dan mempertahankan tulang rawan.
"Selain itu kalbe juga mempunyai obat yang disuntikan ke lutut yaitu hyaluronic acid atau cairan sendi, Hyajoint dan Hyajoint Plus yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan, dan digunakan atau disuntikan oleh dokter yang memadai agar penyuntikannya tepat di rongga sendi,” jelas Yulia. (OL-12)
Menurunkan berat badan sering kali dianggap sebagai tugas yang sulit dan membutuhkan banyak usaha. Diet ketat dan olahraga berat sering menjadi solusi yang paling banyak dipilih.
Diet Intermittent Fasting (IF) telah menjadi populer dalam beberapa tahun terakhir sebagai metode yang efektif untuk menurunkan berat badan
Dalam upaya menurunkan berat badan, pilihan makanan tidak selalu menjadi fokus utama. Minuman yang dikonsumsi juga dapat berperan penting.
Air jeruk nipis dan serai adalah kombinasi yang tidak hanya menyegarkan tetapi juga memiliki berbagai manfaat kesehatan
Banyak orang yang akhirnya mengalami kenaikan berat badan setelah diet selama berbulan-bulan. Usut punya usut, salah satu penyebab kegagalan diet adalah kebiasaan sehari-hari.
Semakin Berkembangnya tren gaya hidup sehat, Semakin banyak wanita yang mencari cara yang efektif untuk mengurangi berat badan dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved