Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PEMIKIRAN tokoh Muhammadiyah almarhum Ahmad Syafii Maarif atau akrab disapa Buya Maarif perlu dirawat dan diteruskan. Buya dikenal konsisten menyuarakan pentingnya toleransi serta merawat keberagaman dan keberpihakannya pada kelompok minoritas.
Prinsip dan pemikirannya diharapkan dapat menjawab tantangan terutama politik identitas dan intoleransi yang dikhawatirkan menguat pada tahun politik 2024. Demikian yang mengemuka dalam Halaqah Kebangsaan 'Mengenang dan Melanjutkan Legacy Buya Syafii Maarif' yang diselenggarakan oleh Maa'rif Institute di Jakarta, Selasa (12/7).
Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarief Hidayatullah Jakarta Prof Siti Musdah Mulia menuturkan bahaya politik identitas pernah diuraikan oleh Buya dalam tulisannya.
Buya menyebut politik identitas dulu merupakan perjuangan kelompok minoritas seperti orang kulit hitam melawan represi kulit putih atau perjuangan perempuan menyuarakan hak-hak mereka. Di Indonesia, ujar Prof Musdah, politik identitas justru digunakan kelompok mayoritas untuk menyingkirkan minoritas.
"Bukan hanya minoritas dari segi agama tapi juga pihak yang tidak sependapat. Politik identitas melahirkan pola intoleransi, kekerasan, serta konflik," ujar Musdah yang menjadi pembicara pada diskusi itu.
Oleh karena itu, imbuhnya, Buya Maarif bersuara dengan tegas menyampaikan melawan politik identitas.
Baca juga: Tanoto Foundation Dukung Pengembangan Kepemimpinan Scholars Lewat TSG
"Beliau sadar betul bahaya fundalimentalisme Islam. Buya mampu memprediksi secara tajam bahwa politik identitas akan digunakan para politisi untuk meraih kekuasaan," imbuhnya.
Prinsip itu, terang Musdah, ditegaskan Buya melalui sikapnya dalam menolak wacana mengubah NKRI menjadi negara Islam.
Direktur Program The Wahid Institute Rumadi yang juga mengisi diskusi itu mengatakan, Buya mencontohkan dengan bijak menyikapi kasus mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama atau Ahok yang dianggap menistakan agama. Menurut Buya, Ahok tidak menistakan agama Islam dan tidak dapat dipenjara dengan pasal penistaan agama.
Sekretaris Jenderal Muhammadiyah Prof Abdul Mu'ti menambahkan peninggalan (legacy) dari Buya Maarif bukan hanya pemikiran, melainkan tindakan dan keberaniannya melawan arus. Buya, terang dia, orang yang berani menyuarakan pluralisme, keindonesiaan, dan Islam meskipun terkadang pemikiran itu, ujar Mu'ti, tidak sepaham dengan orang-orang di Muhammadiyah.
"Buya berani speak up (bicara), ketika orang-orang diam," ucapnya.
Sosok Buya kini telah pergi, tetapi Buya telah meletakkan prinsip dasar mengenai toleransi dan politik kebangsaan untuk dilanjutkan.
"Buya tidak canggung dalam melintas batas. Buya tidak pernah canggung di kelompok manapun," imbuhnya.
Ia berharap kultur dalam membangun toleransi tidak berhenti pada wacana, melainkan diterapkan secara kelembagaan khususnya di Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) untuk mendorong kerukunan dengan inklusivitas. (OL-16)
Salah satu sesi yang menarik dalam kegiaan itu ialah upaya kolaboratif untuk membentuk masa depan pendidikan di wilayah Asia Pasifik.
Pasien TB masih kurang memahami terkait identifikasi dan tahapan pengobatan yang dijalaninya.
Ariston mempersembahkan serangkaian aktivitas dan diskusi yang menarik, untuk meningkatkan pemahaman tentang kenyamanan dan kehangatan rumah.
Tantangan sektor keuangan Indonesia semakin besar dengan banyaknya black swan event yang terjadi.
Seminar ini membahas strategi dan peluang yg muncul di Indonesia ditengah situasi perekonomian saat ini, termasuk dampak pasca presiden Pemilu, pemindahan Ibukota ke IKN, dan Redenominasi.
TEMUAN adanya air minum dalam kemasan (AMDK) mengandung senyawa bromat melebihi ambang batas dinilai merugikan konsumen dan membahayakan kesehatan
LEMBAGA Ketahanan Nasional (Lemhanas) bakal menggembleng calon anggota DPR RI dan DPD RI terpilih hasil Pemilu Legislatif 2024.
Semangat kolaborasi dalam berkurban tentunya menjadi modal penting dalam memperkuat kembali pranata sosial yang mulai menipis di tengah-tengah masyarakat
Pendidikan pada dasarnya untuk meningkatkan logika dan ilmu yang bermanfaat. Gelar yang diraih dari pendidikan pun sah saja untuk dibanggakan.
BANGUN karakter generasi penerus melalui penguatan nilai-nilai budaya dan wawasan kebangsaan untuk mengimbangi kecepatan perkembangan teknologi
Lewat partai, Jokowi dinilai bisa turut menentukan arah masa depan bangsa.
Gus Miftah, mengingatkan tentang pentingnya dialog kebangsaan dalam menangkal penyebaran paham radikalisme di kalangan pelajar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved