Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KEBUN Raya menjadi salah satu solusi untuk menjawab ancaman kehilangan biodiversitas atau biodiversity lost di Indonesia. Plt. Deputi Pemanfaatan Riset dan Inovsi BRIN R. Hendrian menjelaskan Indonesia masih mengalami masalah biodiversity lost, meskipun telah terjadi penurunan tingkat deforestasi hutan yang signifikan dibanding tahun-tahun sebelumnya.
“Aktivitas konservasi yang progresif yang dilakukan Kebun Raya menjadi solusi dalam menanggulangi biodiversity lost,” ucap Hendrian dalam keterangannya, Jumat (10/6).
Dalam acara launching Kebun Raya Institut Teknologi Sumatera (ITERA) di Lampung Selatan, Rabu (8/6), Hendrian mengatakan pengelolaan kebun raya yang merupakan satu pekerjaan jangka panjang. Manfaatnya tidak dapat serta merta dirasakan secara instan. Untuk itu, diperlukan visi dan komitmen kuat, konsistensi, serta stamina luar biasa dari pengelola dan seluruh pemangku kepentingan. Komitmen jangka panjang adalah prasyarat yang tidak dapat ditawar.
“Pembangunan kebun raya sangat selaras dengan spirit green economy yang tengah digaungkan. Perannya tidak hanya sekedar untuk melestarikan keanekaragaman tumbuhan, tetapi juga mendorong riset untuk pemanfaatan keanekaragaman tumbuhan secara berkelanjutan. Perhatian pada aspek utilization perlu lebih ditingkatkan, khususnya untuk memberi kontribusi yang lebih signifikan pada pembangunan nasional,” ungkapnya.
Baca juga: Kepala BRIN Ungkap Kebun Raya Bogor Sudah Sesak
Sementara itu, Rektor ITERA Mitra Djamal mengatakan Kebun Raya ITERA dirintis pada tahun 2016. Saat itu, Institut Teknologi Sumatera mendapat hibah lahan dari Provinsi Lampung seluas 275 hektare. Dari sana kemudian muncul gagasan untuk membangun kebun raya di sebagian lahan yang ada yaitu seluas 75,5 hektare.
“Sampai saat ini baru 25% pembangunan infrastruktur yang berjalan, namun sudah menjalankan fungsi-fungsi kebun raya yaitu konservasi, penelitian, pendidikan, wisata dan jasa lingkungan,” ujarnya.
Mitra Djamal juga menambahkan Kebun Raya ITERA menjadi kebun raya pertama yang dikelola Perguruan Tinggi yang diresmikan. Ada tiga kebun raya yang dikelola Perguruan Tinggi yaitu Kebun Raya Haluoleo, Kebun Raya Universitas Palangkaraya serta Kebun Raya ITERA.
BRIN sebagai lembaga pemerintah yang bertugas memberikan pembinaan substanstif kepada kebun raya di seluruh Indonesia saat ini telah membina sebanyak 45 kebun raya, baik yang dikelola oleh BRIN, Pemerintah Daerah maupun Perguruan Tinggi.(OL-5)
Rencananya, pengelolaan Kebun Raya Banua akan dilengkapi sistem pengontrol dari jarak jauh dan penerapan teknologi terbaru.
Program Sunset di Kebun ini adalah program yang dibuat sebagai perpanjangan dari lima fungsi kebun raya.
Pihak Kebun Raya Bogor telah menyiapkan fasilitas dengan angka yang maksimal seperti sepeda, scooter, golf car dan shuttle bus.
Bambu bisa mengisi lahan lebih banyak dibandingkan dengan pohon. Selain menghasilkan oksigen, bambu juga bermanfaat untuk konservasi air.
Pada fase pertama, penyelenggaraan konser akan berlangsung pada Maret, April, Mei dan Juni.
Sunset di Kebun bukan hanya tentang menikmati keindahan alam Kebun Raya dengan musik, tetapi juga menjadi ajang untuk memperkenalkan Plant Hero.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved