Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
SETELAH mandi, Awaludin alias Uung, 23, tidak mau mengenakan pakaian lain selain seragam sekolah.
Anak ketiga pasangan Abdul Hadi, 56, dan Rohanah, 50, itu juga selalu minta disiapkan buku dan pulpen.
Dalam kondisi kaki dipasung, warga Kampung Sudimara, RT 02 RW 08, Kelurahan Karikil, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, itu selalu berteriak minta bersekolah.
Sudah tujuh tahun Uung dipasung keluarganya.
Bilik bambu seukuran 1,5 meter persegi dengan kondisi yang sudah berlubang di sana-sini menjadi ruang kelas Uung dalam imajinasinya.
Tak ada seorang pun yang berani mendekat karena Uung akan melemparkan benda apa saja yang ada di dalam kamarnya itu.
Selama itu juga ayah dan ibu kandungnya menjadi sasaran pemukulan Uung saat memberikan makanan.
Meski sorot matanya kosong, Uung selalu menatap lekat wajah kedua orangtuanya dan diiringi senyuman seperti mengejek.
Suaranya meninggi dan diiringi kata-kata kasar dari mulutnya manakala kemauannya tidak diindahkan.
Dari hari ke hari dalam pasungan, kondisi Uung sekarang sangat memprihatinkan.
Kedua kakinya mengecil karena dirantai.
Sambil menghela napas panjang, Abdul Hadi pun bertutur.
"Awalnya Uung mau ikut berjualan setelah lulus SD dan ingin melanjutkan ke SMP bersama teman-temannya. Namun, keluarga tidak punya biaya," ucap Abdul Hadi, kemarin.
Aris Budiman, 55, salah satu tetangga, mengatakan Uung dikenal sebagai anak pendiam dan suka membantu kedua orangtuanya berjualan es cendol.
Setelah lulus dari SD, dia kerap melamun saat melihat teman seusianya berangkat sekolah.
Tak jarang ia tertawa dan bernyanyi sendiri.
Rumah milik orangtuanya habis dirusak.
Pintu rumah ditendang dan kaca jendela dilempari batu.
Uung juga suka melemparkan batu ke kaca jendela rumah tetangganya.
Ayah Uung tak berdaya untuk menyekolahkan anaknya itu.
Bahkan untuk memenuhi kebutuhan hidup, sang ayah hanya mengandalkan penghasilan jualan es keliling.
Tak meng-herankan, Abdul sering kali meminjam uang ke tetangga untuk membeli beras.
Sumiati, 45, warga di sana, mengungkapkan keluarga miskin Abdul Hadi tidak pernah mendapat perhatian pemda, termasuk dinas kesehatan, meskipun salah satu anak mereka jelas berada dalam pasungan.
Dalam kondisi sulit pun, bantuan langsung tunai ataupun rastra tidak pernah mereka dapatkan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved