Rasa Bersalah dan Kepemimpinan

03/6/2016 07:15
Rasa Bersalah dan Kepemimpinan
(MI/DUTA)

SEBAGIAN besar orang meyakini perasaan bersalah merupakan emosi negatif. Namun, penelitian yang dilakukan ahli dari Stanford Graduate School of Business, AS, menemukan kecenderungan merasa bersalah seseorang berkaitan dengan kemampuan memimpin yang baik.

Untuk membuktikan hal itu, Becky Schaumberg dan Francis Flynn, dari departemen Organizational Behavior melakukan penelitian dengan melibatkan lima partisipan. Partisipan mengisi tes kepribadian untuk mengukur tingkat kecenderungan merasa bersalah, malu, dan keterbukaan. Selanjutnya, partisipan melakukan kerja kelompok. Di akhir tes, partisipan memberi nilai kepemimpinan masing-masing.

Hasilnya, di tiap tahap uji coba, partisipan yang nilainya tinggi dalam kepemimpinan cenderung mempunyai skor bersalah yang tinggi. Bahkan, kemampuan kepemimpinan mereka yang mudah merasa bersalah lebih tinggi ketimbang partisipan yang terbuka. (gsb.stanford.edu/Aya/X-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya