Nusantara Berpadu Pop

Zuq/M-1
02/6/2016 08:40
Nusantara Berpadu Pop
(MI/USMAN ISKANDAR)

WAWASAN tradisi kenusantaraan mengemuka dalam gerak. Setidaknya itulah tangkapan sederhana dari Animal Pop.

Meski saat ini Animal Pop telah berkembang pesat, bahkan mendunia, pada awal kemunculannya, gerak Animal Pop tak sepi dari cemooh dan cibiran.

"Apa itu tarian cacat," kata Jecko kala menirukan beberapa ucap yang dari orang yang tak nyaman dengan gerak yang diciptakan Jecko Siompo.

Menanggapi itu, Jecko tidak patah arang.

Ia menanggapi cemooh dengan sekadar berkata "Mereka belum tahu saja".

Sebaliknya, ia tetap berkukuh dan berteguh dengan pilihan geraknya.

Ia terus bereksplorasi dengan berbagai gerak.

Sampai pada akhirnya lahirlah Animal Pop.

"Jadi butuh proses yang panjang sampai saya menemukan Animal Pop," kenangnya.

Bukan asal beda

Bagi Jecko, yang penting dari seorang seniman ialah bertindak. Entah itu bagus atau tidak, bukan soal.

Semangat cipta karya harus selalu dibina.

Mimpi Jecko ialah untuk menciptakan sesuatu yang berbeda. Sesuatu yang baru. Sesuatu yang Indonesia.

"Beda yang punya akar yang jelas. Bukan hanya asal beda," tandas Jecko.

Itulah kenapa Animal Pop banyak memakai gerak dari binatang sebab itu merupakan hasil pengamatan Jecko terhadap tari tradisi di Indonesia.

Ia mempelajari tari tradisi dari Sabang sampai Merauke.

Jecko kemudian mengontemplasikannya dalam satu bentuk gerak bernama Animal Pop.

"Itu benang merahnya. Jadi saya ingin mengembalikan itu dalam bentuk animal," terangnya.

Keteguhannya berbuah hasil.

Setelah bertahun-tahun berproses, pada 2003 ia menciptakan Animal Pop.

Sejak itulah beberapa mata internasional tahu tentang Animal Pop.

Jecko menjadi layaknya bintang di panggung tari kontemporer.

Sebagai bukti ketertarikan masyarakat tari internasional pada karya Jecko.

Sudah sering ia dan Animal Pop diundang untuk unjuk gerak di negara lain.

Bahkan, seusai pementasan, ia tidak diizinkan pulang ke Indonesia.

Ia diminta untuk berbagi pengetahuan tentang Animal Pop.

"Tapi biasanya setelah di sana. Setelah penari-penari pulang. Saya ditahan dulu, suruh workshop Animal Pop dulu. Sering terjadi seperti itu," ujarnya.

Pengaruh animasi

Namun, ada pula yang juga berperan dalam proses kreatif Jecko.

Ia mengaku suka dan terbiasa menonton film kartun maupun film animasi.

Namun, di sisi lain, Jecko juga mencintai seni tradisi.

Dua hal itulah yang juga berturut dalam proses kreatif Animal Pop sehingga jangan kaget saat melihat Animal Pop akan ada banyak gerak berbau animasi.

"Kebiasaan saya nonton film-film kartun, kebiasaan saya suka sama animasi-animasi. kecintaan saya terhadap tradisi-tradisi," terangnya.

Selain menjadi bukti dalam pencapaian karya.

Animal Pop juga diciptakan untuk sebuah tujuan besar yang tak kalah penting, yakni untuk membangkitkan kebanggaan dan kepercayaan diri bangsa. Indonesia bukan kecil di mata internasional.

Indonesia juga punya karya.

Bukan hanya tari tradisi, melainkan juga karya kontemporer.

"Jadi misi Animal Pop adalah memberikan kepercayaan diri. Kita bukan jago, tapi jelek-jelek rumah sendiri," pungkasnya.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya