Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
PENGAMALAN Pancasila sebagai dasar Negara dinilai generasi muda masih berupa jargon semata. Ia belum menginjak pada tataran praksis. Masih ada gep antara nilai-nilai normatif dengan pelaksanaannya pada kehidupan sehari-hari.
Hal ini yang patut menjadi renungan di hari lahir Pancasila ini terutama bagi generasi muda sebagai pewaris negeri. Demikian ungkapan tokoh muda Priok Ahmad Sahroni dalam bincang pagi ini di ruang kerjanya di Kompleks MPR-DPR, Senayan, Rabu (1/6).
Ia berujar, sebagian kalangan menganggap bahwa Pancasila itu seperti mitos yang terpelihara ceritanya namun tak nampak wujudnya. Dicabutnya tafsir tunggal oleh Negara mengenai Pancasila pada momentum Reformasi 98 ternyata malah mengarah pada ketidakpedulian pada Pancasila dari waktu ke waktu.
Tidak heran jika generasi muda saat ini banyak yang tidak hafal Pancasila. “Pancasila hanya dijadikan wejangan kuno atau mitos, pegangan untuk bernegara saja tanpa ada kesamaan impian untuk mewujudkannya,” ujar Roni.
Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat dan mudah didapat juga telah mengubah perspektif generasi baru ini terhadap Pancasila. Namun ia menegaskan bahwa dasar negara Indonesia ini bukanlah mitos yang lapuk di tengah zaman.
Pancasila diyakininya masih relevan untuk menyelesaikan persoalan bangsa terutama terkait poin ketiga “Persatuan Indonesia” yang bisa menangkal munculnya kelompok-kelompok separatis.
“Dengan kata lain ke depannya tidak akan ada kelompok-kelompok yang mengatasnamakan agama dan suku tertentu untuk bertindak anarkis karena sudah menanamkan sikap toleransi yang kuat," paparnya.
Semangat “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” juga tidak boleh dikesampingkan. Sila kelima itu menurutnya bisa menjawab persoalan ketimpangan sosial bangsa. (RO/OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved