Kondisi Hiu di Indonesia masih Memprihatinkan

Mut/H-2
31/5/2016 09:32
Kondisi Hiu di Indonesia masih Memprihatinkan
(ANTARA/Dedhez Anggara)

LAUT yang sehat membutuhkan hiu sebagai penyeimbang ekosistem. Namun ironisnya, negeri ini menyumbang 13% dari total tangkapan hiu dunia hingga akhir tahun lalu, atau sekitar 106 ribu ton hiu mendarat setiap tahunnya di seluruh pelabuhan di Indonesia.

Penelitian selama dua tahun oleh Wildlife Conservation Society (WCS) Indonesia di Pelabuhan Tanjung Luar, Lombok, NTT, menyebutkan lebih dari 50 ton hiu per bulan tiba di sini.

"Hal ini menjadikan Tanjung Luar sebagai salah satu penyumbang utama produksi hiu di Indonesia sehingga kondisi hiu di laut kita masih memprihatinkan," ujar Fishier Program Manager WCS Irfan Yulianto seusai pemutaran film dan diskusi Ocean & Us yang diproduksi Indonesia Nature Film Society (Infis) di Salihara, Jakarta Selatan, Minggu (29/5) malam.

Berdasarkan kategori International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN), hasil tangkapan dominan hiu di Tanjung Luar masuk kategori hampir terancam punah mencapai 70,1%, rentan 12,5%, dan terancam punah 9,4%.

Dengan melihat data tersebut, menurutnya, perlu ada kebijakan mengatur masalah pengelolaan perikanan hiu.

Hal itu telah dilakukan World Wild Fund (WWF) Indonesia bersama Kementerian Kelautan dan PerĀ­ikanan dengan menerbitkan prosiding rumusan simposium hiu dan pari Indonesia pada 2015. Hal ini dilakukan untuk mendorong Rencana Aksi Nasional (RAN) Pengelolaan Hiu dan Pari 2015-2019.

Melalui dokumen RAN, jelas Bycatch Coordinator WWF Dwi Aryoga Gautama, akan ditegaskan status perlindungan serta aturan perdagangan hiu termasuk kewajiban dan kewenangan berbagai pihak.

Di kesempatan yang sama, Juru Kampanye Laut Greenpeace Indonesia Sumardi Ariansyah mengungkapkan dua titik lemah perikanan hiu di Indonesia, yaitu tidak komprehensifnya pendekatan konservasi yang ditempuh pemerintah dan lemahnya langkah pengenĀ­dalian tata niaga hiu. (Mut/H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya