Pemanfaatan Hasil Hutan Nonkayu Digenjot

Mut/H-2
30/5/2016 13:25
Pemanfaatan Hasil Hutan Nonkayu Digenjot
(ANTARA/Risky Cahyadi)

INDONESIA memiliki keanekaragaman hayati nan melimpah hingga ke seluruh penjuru negeri. Tidak terkecuali, potensi hasil hutan nonkayu yang belum teridentifikasi secara spesifik di kawasan hutan lindung, hutan konservasi, maupun hutan produksi.

Sekjen Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Bambang Hendroyono mengklaim, pemanfaatan hasil hutan nonkayu terus meningkat. Meski jika dibandingkan dengan hasil hutan berupa kayu masih sangat jauh.

"Selama ini kita tahu hasil pemanfaatan kayu berkontribusi terhadap PDB kita yang belum sampai 1%. Ke depan, kita akan gali lagi untuk potensi yang nonkayu," ujarnya saat menutup pameran Indogreen Environment and Fo-resty Expo ke-8 di JCC, Jakarta, kemarin.

Lebih lanjut, terang dia, pemerintah menargetkan pada 2019 sudah ada basis data potensi hasil hutan nonkayu, sehingga dalam pemanfaatannya bisa dimaksimalkan sesuai potensi di setiap kawasan.

Ia mencontohkan, di Sumatra dengan lahan gambutnya bisa dimanfaatkan hasil hutan nonkayu berupa sagu. Bahkan tidak menutup kemungkinan dalam prosesnya akan melibatkan peran swasta serta kementerian/lembaga lain.

"Hampir di setiap daerah itu beda-beda. Sagu di Papua dan Sumatra, tapi di tempat lain mungkin getah, madu, atau rotan misalnya," tutur dia.

Guna mengidentifikasi potensi hasil hutan nonkayu tersebut, jelasnya, KLHK melibatkan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Taman Nasional (TN) dan non-TN seperti hutan lindung dan hutan produksi.

Menurut Bambang, saat ini sedikitnya sudah ada 120 KPH di luar TN dan 50 KPH TN. Kendati demikian, semua data masih dihimpun untuk kemudian nantinya akan dipetakan menjadi basis data nasional potensi hasil hutan nonkayu.

"Kita juga akan siapkan kluster di tiap provinsi. Jadi Jawa untuk nonkayu apa, Sumatra apa, Kalimantan apa, lain-lain kita sesuaikan potensi wilayahnya," tukas dia.

Di sisi lain, ungkap dia, hasil hutan nonkayu juga berpotensi dari segi bisnis. Selain meningkatkan pendapatan negara juga ditaksir memiliki daya saing tersendiri.

Berdasarkan laporan Presiden Direktur Wahyu Promo Citra, Sukur Sakka, transaksi yang terjadi saat pameran pada 26-29 Mei senilai Rp2,4 miliar. (Mut/H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya