Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
DI tengah kehadiran Presiden Joko Widodo ke Hiroshima, Jepang, untuk mengikuti KTT negara-negara anggota G-7 terbetik kabar menggembirakan.
Pemerintah Indonesia dan Jepang kini menjajaki pembangunan proyek kereta api berkecepatan sedang rute Jakarta-Surabaya.
Demikian diungkapkan Wakil Presiden Jusuf Kalla kepada awak media di Istana Wakil Presiden, Jakarta, kemarin.
Proyek kereta sedang Jakarta-Surabaya bertujuan mempercepat jalur kereta timur-barat yang selama ini ditempuh dengan kecepatan 100 km/jam menjadi 150 km/jam.
"Kami usahakan tahun depan (proyek) ini dimulai karena penting untuk memangkas waktu tempuh Jakarta-Surabaya dari 8-9 jam menjadi 5 jam," kata Kalla.
Hanya permasalahannya yang masih mengganjal, lanjut Kalla, adanya sekitar 1.000 pelintasan tanpa palang pintu sehingga kereta api terpaksa mengurangi kecepatannya.
"Oleh karena itu, proyek ini membutuhkan jembatan penyeberangan atau jalan bawah tanah. Kalau kereta melintas di perkotaan atau yang jalan yang ramai, lajunya harus dikurangi, waktu tempuh menjadi semakin lama. Itu ada di proposal kami," ujar Kalla.
Wapres tidak menyebutkan alasan mengapa pemerintah mengajukan proposal kepada Jepang untuk proyek kereta sedang Jakarta-Surabaya, bukan Tiongkok.
Menurut Kalla, pemerintah berharap Tiongkok konsentrasi menyelesaikan proyek kereta cepat Jakarta Bandung sepanjang 142 km.
"Apabila Jepang setuju, proyek renovasi peningkatan kecepatan kereta sepanjang 750 km bisa dimulai pada 2017," ungkap Kalla.
Keseimbangan politik
Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Prasetyo Boeditjahjono menambahkan, apabila Jepang setuju untuk menanggung biayanya, pelaksanaan proyek revitalisasi tersebut dapat secepatnya berjalan.
Sebelumnya, Prasetyo menyatakan 'Negeri Sakura' lebih memilih untuk meningkatkan kecepatan laju kereta lintas utara Jawa karena itu dinilai bisa menonjolkan kecanggihan teknologi mereka.
Dalam pandangan pengamat ekonomi dari Universitas Padjadjaran Ina Primiana, tawaran kepada Jepang agar membangun proyek kereta sedang Jakarta-Surabaya merupakan upaya menciptakan keseimbangan dalam tataran politik dan perdagangan di antara kedua negara.
"Ini win-win solution antara Indonesia dan Jepang agar tidak memunculkan persoalan perdagangan di kemudian hari. Apalagi pemerintah ingin mempertahankan investor Jepang dan juga menjaga agar arus investasi dari Jepang tetap mengalir ke Tanah Air. Oleh karena itu, pemerintah tidak menerapkan praktik perdagangan yang hanya condong kepada Tiongkok, tetapi juga Jepang. Kedua negara tersebut merupakan mitra kerja sama perdagangan yang penting bagi Indonesia," tutur Ina.
Di sisi lain, Corporate Communications PT Kereta Cepat Indonesia China Febrianto Arif Wibowo mengakui pihaknya baru akan membangun prasarana perkeretaapian sepanjang 5 km agar tuntas Juli.
"Sementara izin pekerjaan sepanjang 137 km belum keluar. Kemenhub masih butuh dokumen lengkap seperti detail engineering design. Tetapi kami optimistis proyek kereta cepat Jakarta-Bandung tetap beroperasi pada 2019," tandas Febrianto. (Dro/Bow/Ant/X-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved