Gila Kerja dan Gangguan Kejiwaan

Counsel&Heal/Hym/X-5
27/5/2016 07:10
Gila Kerja dan Gangguan Kejiwaan
(MI/DUTA)

SEBUAH studi terbaru dari University of Bergen, Norwegia, menemukan keterkaitan antara gila kerja (workaholic) dan gangguan kejiwaan pada sekitar 16.426 orang dewasa yang bekerja.

"Pecandu kerja memiliki nilai lebih tinggi pada semua tes gejala kejiwaan jika dibandingkan dengan nonpecandu kerja," kata doktor psikologi dan spesialis psikologi klinis Cecilie Schou Andreassen dari University of Bergen (UiB).

"Jadi, mengambil pekerjaan yang ekstrem mungkin merupakan tanda dari masalah psikologis atau emosional yang lebih dalam. Apakah ini mencerminkan kerentanan genetik yang tumpang-tindih, gangguan yang menyebabkan gila kerja atau sebaliknya, gila kerja menyebabkan gangguan tersebut, masih belum pasti," ujar Andreassen.

Penelitian perintis yang diterbitkan dalam jurnal PLOS One itu dikoordinasikan tim peneliti Nottingham Trent University dan Yale University.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya