Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
MAKANAN menjadi penyebab utama alergi pada anak, khususnya anak di bawah usia dua tahun. Dokter Anak Zahrah Hikmah menjelaskan bahwa alergi makanan terjadi apabila sistem imun seseorang bereaksi terhadap makanan tertentu. Individu yang mengalami alergi tersebut disebut sebagai individu yang memiliki bakat atopi.
“Atopi adalah secara genetik seseorang mempunyai kecenderungan untuk menderita alergi. Sedangkan apa yang disebut dengan penyebab dari alergi atau alergen adalah bahan makanan yang bisa mencetuskan kejadian alergi,” jelasnya dalam keterangan resmi, Jumat (11/2).
Baca juga: Berharap Bahasa Isyarat Jadi Mata Pelajaran Sekolah
Zahrah menerangkan bahwa alergi sebenarnya dapat dicegah. Pencegahan alergi tersebut dapat dilakukan dengan memberikan ASI eksklusif. Selain itu, jika belum ada gejala alergi tetapi memiliki riwayat alergi tidak perlu diet alergi. Apabila tidak dapat menyusui, lanjutnya, anak bisa mendapatkan formula terhidrolisa parsial atau ektensif dan pada bayi yang lahir sesar bisa ditambahkan probiotik.
“Jadi sebelum timbul gejala pada bayi maka kita bisa memberikan ASI ekslusif. Jangan pernah menyetop ASI pada anak alergi,” ungkap dia.
Zahrah menegaskan bahwa soya tidak dapat mencegah alergi. Pemberian soya, lanjutnya, hanya sebagai pengganti ASI ketika ibu sudah tidak dapat menyusui lagi. Ia juga mengimbau agar orang tua tidak memberikan soya kepada bayi yang baru lahir dan belum jelas alerginya.
Zahrah pun memberikan tiga pilihan susu jika anak menderita alergi sejak bayi namun ibu sudah tidak mampu memberikan ASI. Tiga rekomendasi itu yaitu susu yang terhidrolisa lebih lanjut, susu asam amino, dan susu soya atau susu berbasis kedelai. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved