Tesamoko Jadi Modal Penting Bahasa Indonesia

Pro/H-1
24/5/2016 08:59
Tesamoko Jadi Modal Penting Bahasa Indonesia
(MI/Panca Syurkani)

PENERBITAN tesaurus bahasa Indonesia (TBI) edisi kedua (Tesamoko) karangan Eko Endarmoko dinilai menjadi modal penting dalam perkembangan bahasa Indonesia dan penggunanya.

Tesamoko yang juga disun­ting kelompok ahli bahasa itu diharapkan dapat menjadi sumber yang lebih mutakhir karena digarap melalui diskusi dan dialog antarahli bahasa dan ahli dari berbagai latar belakang keilmuan (linguistik) di Indonesia.

Eko, dalam sambutan pada acara peluncuran Tesamoko di Jakarta, kemarin, mengatakan ada beberapa perubahan dan pengembangan dalam penyusunan tesaurus itu, di antaranya penambahan komponen antonim dan variasi. Beberapa perubahan teknis juga dilakukan, seperti tata letak, jenis huruf, dan penyajian kata-kata yang saling bertalian makna. "Saya harap dapat memberikan peluang seluas-luasnya kepada pemakai untuk bisa mendapatkan kata paling cocok yang diperlukan," ungkap Eko.

Dalam Tesamoko dengan tebal 832 halaman itu terdapat 29.865 lema dan sublema atau mengalami penambah­an sebanyak 4.105 lema dan sublema dari edisi sebelumnya. Wartawan senior Media Indonesia, Djadjat Sudradjat yang didaulat sebagai moderator dalam sesi diskusi pada acara peluncuran Tesamoko itu, mengatakan penggunaan tesaurus merupakan hal penting dan sangat dibutuhkan berbagai profesi, terutama wartawan.

Masalah sulitnya menemukan diksi atau kata yang sesuai dengan makna yang dibutuhkan akan jauh menjadi lebih mudah dengan adanya tesaurus. "Itulah pergulatan kita sebagai wartawan, menulis, terutama saat terdesak waktu, bergulat dengan diksi, karena memilih diksi harus disertai dengan pemahaman, bukan sekadar menderetkan kata, tapi juga mengerti maknanya," ungkap Djajat.

Ahli linguistik komputasional Fakultas Ilmu Budaya UI Totok Suhardiyanto menambahkan, tesaurus merupakan salah satu sumber referensi yang sangat dibutuhkan, terutama bagi mereka yang berprofesi sebagai penulis dan yang berhadapan dengan bahasa.

"Tesaurus berbagai jenis diksi atau pilihan kata dengan berbagai makna yang serupa dapat dengan mudah ditemukan. Hal itu juga sekaligus menjadi upaya pemerkaya bahasa Indonesia di kalangan penuturnya," ujarnya. (Pro/H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya