Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
FENOMENA angin kencang terjadi di wilayah Jakarta dan sekitarnya pada hari Selasa 23 November 2021 petang hingga malam, sekitar pukul 18:30 sampai dengan 19:00 WIB, sesuai dengan prakiraan cuaca dan peringatan dini yang dikeluarkan BMKG. Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menyampaikan penyebab terjadinya angin kencang tersebut, salah satunya karena kehadiran siklon tropis Paddy di Samudra Hindia selatan Jawa Tengah.
Ia menjelaskan, pantauan di beberapa lokasi titik pengamatan menunjukkan, angin kencang itu bertiup dengan kecepatan berkisar antara 28-46 km/jam di beberapa wilayah seperti Cengkareng, Kemayoran, Halim dan Tanjung Priok. BMKG menemukan, aliran massa udara yang cukup kuat dari wilayah Samudera Hindia sebelah Barat Banten yang bertiup ke arah timur hingga di sekitar wilayah utara Tangerang dan Jakarta.
"Aliran massa udara yang cukup kuat tersebut dipicu secara tidak langsung oleh perbedaan tekanan udara yang cukup signifikan sebagai dampak dari keberadaan pola tekanan rendah di sekitar Samudera Hindia selatan Jawa, termasuk adanya Siklon Tropis Paddy," jelasnya dalam keterangannya Rabu (24/11).
Siklon Tropis Paddy terpantau di Samudra Hindia selatan Jawa Tengah, dengan kecepatan angin maksimum di sekitar sistemnya mencapai 40 knot (74 km/jam), sedangkan tekanan di pusat sistem pusarannya mencapai 995 mb.
Sistem Siklon tersebut bergerak relatif ke arah barat-barat laut hingga barat-barat daya. Sistem Siklon Paddy juga membentuk pola low level jet dengan kecepatan angin lebih dari 25 knot ( 46 km/jam) yang memanjang dari Samudra Hindia selatan Jawa Tengah hingga selatan Jawa Barat.
"Low Level Jet merupakan fenomena anomali angin kencang di sekitar lapiisan troposfer, yang dampaknya secara tidak langsung terjadi Selasa petang kemarin," jelasnya
Menurut BMKG, kejadian fenomena angin kencang ini diprediksikan akan berkurang dalam 24 jam ke depan seiring dengan melemahnya Siklon Tropis Paddy. Oleh karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat untuk terus mewaspadai kondisi cuaca ekstrem seperti hujan lebat dan angin kencang yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang dan longsor.
"Melakukan antisipasi dengan memotong dahan dan ranting pohon yg sudah rapuh/lapuk dan menguatkan atap rumah ataupun tegakan/tiang-tiang/ baliho untuk menghindari adanya korban dan kerusakan lainnya," lanjutnya. (H-2)
Topan Gaemi telah mendarat di pantai timur Taiwan dengan kecepatan angin mencapai 240 km/jam (150 mph), menjadikannya badai terkuat yang menghantam pulau itu dalam delapan tahun.
CUACA buruk berupa hujan deras disertai angin kencang masih terus terjadi di sejumlah wilayah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), sejumlah tanggul dan bendungan dalam status siaga.
BMKG melaporkan ada potensi hujan disertai kilat atau petir dan angin kencang yang dapat terjadi di sebagian besar wilayah Jakarta pada Sabtu (15/6) malam nanti.
BMKG Jawa Tengah memperingatkan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, disertai angin kencang dan petir di 12 daerah di Jawa Tengah.
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi angin permukaan di Indonesia esok hari, Minggu (9/6), beberapa wilayah diprediksi akan mengalami angin kencang.
BMKG memperkirakan angin permukaan di Indonesia esok hari, Jumat (7/6) umumnya mengarah timur hingga tenggara dengan kecepatan angin 10 hingga 30 km/jam.
Pindah ke Pulau Jawa, di wilayah Yogyakarta diprakirakan akan berawan. Sedangkan untuk wilayah Serang, Jakarta, Bandung, Semarang dan Surabaya berpotensi hujan ringan.
STASIUN Meteorologi Maritim Belawan, Sumatra Utara (Sumut), menyebutkan gelombang setinggi 2,0 meter hingga 2,5 meter diprakirakan berpeluang terjadi perairan Sumatra.
Suhu udara umumnya berkisar antara 16 hingga 35 derajat Celcius dan kelembaban berkisar antara 47% hingga 99%.
Dalam tiga hari ke depan, mulai Rabu (31/7), tinggi gelombang laut terutama di perairan selatan Bali berpotensi mencapai 3 meter.
Pengamatan cuaca pukul 05.30 WIB melihat adanya perubahan cuaca Rabu (31/7) ini, yakni potensi hujan ringan hingga sedang terjadi di sebagian besar daerah daerah di kawasan pegunungan
BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved