Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Epidemiolog Sebut Mustahil Halau Varian Delta Plus Masuk ke Indonesia

Atalya Puspa
22/11/2021 18:13
Epidemiolog Sebut Mustahil Halau Varian Delta Plus Masuk ke Indonesia
Epidemiolog Dicky Budiman(DOK PRIBADI )

EPIDEMIOLOG Dicky Budiman mengungkapkan bahwa menahan varian covid-19 delta plus untuk masuk ke Indonesia merupakan satu hal yang mustahil. Pasalnya, mobilitas masyarakat dari dalam dan luar negeri terjadi setiap hari dan sudah tak mungkin untuk menutup akses masuk internasional ke Indonesia.

"Potensi varian baru itu sudah kemana-mana itu bukanlah hal yang aneh. Itu perkara waktu dan perkara kemampuan testing kita. Kalau mau menutup penerbangan saat ini juga sangat sulit dan terlambat," kata Dicky saat dihubungi, Senin (22/11).

Terlebih lagi, kata Dicky, varian tersebut kini sudah ada di Malaysia. Pada akhirnya, Indonesia hanya tinggal menunggu waktu kapan virus tersebut akan terdeteksi di dalam negeri.

"Kita akan sulit sekali memastikan virus itu tidak masuk," imbuh dia.

Untuk itu, yang bisa dilakukan saat ini ialah memperkuat respon penanganan pandemi di dalam negeri. Salah satu hal yang paling penting ialah meningkatkan kuantitas dan kualitas testing.

"Ini sebenarnya juga jadi PR bagi dunia. Bagaimana mendeteksi virus tersebut di tempat pertama dengan cepat. Sehingga penanganan bisa dilakukan dengan cepat juga," ucap dia.

Terkait dengan adanya libur natal dan tahun baru, Dicky mengingatkan bahwa lonjakan kasus covid-19 pasti akan terjadi. Namun demikian, kenaikan kasus tidak akan lebih parah daripada masa gelombang kedua covid-19 lalu.

"Kenaikan kasus diprediksi masih lebih rendah. Skenario terburuk mungkin naik 10 ribu sampai 20 ribu kasus. Itu dengan asumsi tidak ada pengetatan ataupun PPKM," ucap Dicky.

"Tapi denngan adanya PPKM sekarang, proyeksinya masih jauh lebih moderat daripada ancaman di Januari lalu atau saat gelombang kedua lalu," pungkas dia. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya