Siswa Diimbau Percaya Diri

Melati Yuniasari
07/5/2016 07:05
Siswa Diimbau Percaya Diri
(ANTARA/ADENG BUSTOMI)

UJIAN Nasional (UN) tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) sederajat akan berlangsung pada 9-12 Mei.

Para peserta diimbau untuk percaya pada kemampuan diri sendiri.

"Percayalah pada jawaban sendiri, bukan percaya pada kunci jawaban yang tersebar," ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan saat ditemui di Jakarta, Rabu (4/5).

Selama ini, menjelang ujian kunci jawaban kerap beredar.

Bahkan ada yang memperjual belikannya.

Peredaran kunci jawaban itu mengganggu konsentrasi para siswa.

Karena itulah, Anies menekankan pentingnya siswa percaya diri dan tetap fokus dalam belajar.

Terkait persiapan penyelenggaraan UN SMP, Anies menjelaskan sejauh ini prosesnya berjalan lancar.

"Untuk UN SMP, distribusi naskah soal sudah dilakukan. Tidak ada kendala, mulai dari pencetakan sampai distribusinya. Jadi, pelaksanaannya sudah siap."

Tahun ini, 4.052.068 peserta dari 52.630 sekolah mengikuti UN SMP berformat kertas dan pensil.

Adapun 156.320 siswa dari 984 sekolah mengikuti UN berbasis komputer.

Sementara itu, terkait penyelenggaraan UN SMA yang sudah berlangsung pada 4-7 April lalu, Ombudsman Republik Indonesia (ORI) menemukan lima persoalan yang berpotensi menyebabkan terjadinya maladministrasi.

Kelima persoalan meliputi pengontrolan terhadap jumlah naskah soal, pengamanan distribusi dan penyimpanan naskah soal di beberapa wilayah yang masih minim, peredaran kunci jawaban, pelaksanaan fungsi pengawas ruang ujian, serta pelanggaran oleh peserta ujian.

"Misalnya pada masalah distribusi naskah soal di wilayah DKI Jakarta dan Nusa Tenggara Barat. Naskah-naskah tersebut tidak didistribusikan sesuai aturan yang seharusnya melainkan menggunakan sepeda motor tanpa pengamanan yang ketat. Perwakilan dari provinsi lain, seperti Sumatera Utara, Sulawesi Utara, dan DIY Yogyakarta juga melaporkan serupa," papar Anggota Ombudsman Alvin Lee di Gedung ORI, Jakarta, Rabu (4/5).

Atas laporan tersebut, Mendikbud mengungkapkan akan menindaklanjuti.

Ia juga berharap agar ke depan, ORI tidak hanya menampilkan kasus per kasus pelanggaran UN, namun menampilkannya dalam bentuk pola berskala.

Sebab, laporan dalam bentuk pola dapat menunjukkan permasalahan dalam dunia pendidikan secara sistemik dan mempermudah penyelesaiannya.

"Agar permasalahan yang sama tidak terus terulang," harap Anies.

Pengumuman UN SMA

Hasil UN SMA dan sederajat akan diumumkan hari ini. Kepala Pusat Penilaian dan Pendidikan Balitbang Kemendikbud, Nizam, mengimbau para siswa agar tidak merayakan pencapaian mereka dengan kegiatan yang bersifat hura-hura seperti mencoret-coret pakaian atau rambut dengan pylox serta kebut-kebutan di jalan raya.

"Lebih baik, rasa syukur dituangkan dalam kegiatan positif seperti memberikan santuan kepada panti asuhan atau teman-teman yang tidak berkesempatan untuk sekolah," tuturnya. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya