Optimalkan Potensi Kecerdasan si Kecil

04/5/2016 06:45
Optimalkan Potensi Kecerdasan si Kecil
(MI/ENI KARTINAH)

Ingin anak tumbuh cerdas? Jangan sia-siakan masa tiga tahun pertama kehidupannya. Cukupi kebutuhan nutrisinya dan dampingi ia bermain di masa keemasan itu. Mengapa?

Dokter konsultan tumbuh kembang anak Ahmad Suryawan menjelaskan kecerdasan seorang anak ditentukan kondisi otaknya. Pertumbuhan otak terjadi sangat pesat hanya di tiga tahun pertama kehidupan. Sesudahnya, pertumbuhan otak berlangsung dengan laju yang lebih lambat.

Sebagai gambaran, berat otak bayi baru lahir rata-rata 400 gram. Namun, di usia 2-3 tahun, berat otaknya rata-rata 1.100 gram. Berat itu sekitar 70%-80% dari berat otak orang dewasa.

Karena itulah, masa tiga tahun pertama itu harus dioptimalkan. Kecukupan nutrisi menjadi kebutuhan mutlak untuk membangun struktur otak.

“Namun, yang tidak kalah penting dari itu ialah pemberian stimulasi,” ujar dokter yang akrab disapa Wawan itu pada peluncuran gerakan #SiapCerdaskanBangsa oleh Kalbe Nutritionals di Jakarta, Jumat (22/4).

Stimulasi, lanjutnya, diperlukan untuk membangun hubungan antarsel otak yang disebut sinaps. Dengan sinaps tersebut, sel-sel otak bisa terhubung hingga mampu memproses informasi.

Saat baru lahir, jumlah sel otak anak sekitar 100 miliar dan membentuk 50 triliunan sinaps. Sinaps yang terbentuk saat baru lahir masih ditentukan faktor genetik dan sebagian besar ada di bagian batang otak yang bekerja untuk fungsi vital kehidupan seperti mengatur denyut jantung dan pernapasan.

“Stimulasi perlu terus diberikan agar terbentuk sinaps-sinaps baru. Sinaps yang terbentuk di usia-usia awal itu akan dipergunakan seumur hidup. Pada prinsipnya, semakin banyak sinaps otak yang terbentuk, semakin besar kapabilitas anak untuk belajar,” jelas dokter yang juga Ketua Divisi Tumbuh Kembang Anak dan Remaja Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSUD Dr Soetomo/Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Surabaya, itu.

Akan tetapi, terang Wawan, sensitivitas otak untuk dapat membentuk sinaps mempunyai waktu yang terbatas. Fenomena itulah yang dikenal sebagai masa kritis perkembangan fungsi otak anak. Setiap jenis kemampuan anak mempunyai masa kritis masing-masing. Misalnya, otak dapat membentuk sinaps untuk kemampuan penglihatan hanya pada awal-awal bulan setelah anak dilahirkan dan sinaps untuk kemampuan logika matematika terbentuk di usia 0-2,5 tahun.

“Bila dirangkum, sebagian besar masa kritis perkembangan fungsi otak anak berada pada rentang usia baru lahir hingga 2-3 tahun. Karena itulah, penting bagi orangtua untuk mengoptimalkan masa-masa ini dengan memberikan stimulasi, antara lain melalui permainan yang sesuai dengan usia anak,” jelas Wawan.

Gerakan dukungan
Pada kesempatan sama, Business Unit Head of Nutrition for Kids, Kalbe Nutritionals Helly Oktaviana menjelaskan, sebagai komitmen untuk meningkatkan pengetahuan orangtua akan pentingnya nutrisi dan stimulasi bagi anak, Kalbe Nutritionals melalui brand Morinaga meluncurkan gerakan #SiapCerdaskanBangsa melalui www.siapcerdaskan.com. Microsite itu berisi informasi mengenai nutrisi dan stimulasi untuk 1.000 hari pertama kehidupan si kecil. “Gerakan ini merupakan bentuk peran dan komitmen kami dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak-anak Indonesia secara optimal,” ujar Helly.

Gerakan #SiapCerdaskanBangsa juga mencakup rangkaian seminar edukasi bagi para orangtua dan gelaran wahana permainan bagi anak-anak di belasan kota besar di Indonesia sepanjang tahun ini. “Sebagai dukungan tambahan, kami juga mengadakan program 1 Juta Suara. Jadi, setiap kunjungan ke www.siapcerdaskan.com selama April-Juni akan dikonversi ke nilai rupiah. Nantinya, jumlah klik atau rupiah yang terkumpul akan disumbangkan untuk merehabilitasi TK dan PAUD melalui yayasan sosial,” ungkap Helly.

Selain itu, lanjut Helly, ada program 1.000 Hadiah Pertama. Yaitu pengumpulan donasi mainan edukatif dan buku layak baca anak melalui drop box yang tersedia di seminar edukasi dan wahana permainan pada rangkaian program #SiapCerdaskanBangsa. “Seluruh donasi akan didistribusikan ke sekolah-sekolah yang membutuhkan.” (Nik/H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya