Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KELOMPOK kriminal bersenjata (KKB) terus menebar teror di Bumi Cendrawasih. Terbaru, Kamis (2/9) dini hari, gerombolan yang sudah dilabeli teroris itu membunuh empat prajurit TNI.
"Empat prajurit TNI gugur," terang Kapendam XVIII Kasuari, Kolonel TNI Hendra Pesireron kepada Media Indonesia, Kamis (2/9).
Ia belum dapat menerangkan secara lengkap mengenai tindak lanjut terhadap terduga para pelaku. Pasalnya pihaknya tengah mendalami kejadian ini secara seksama.
Terpisah Anggota Komisi I DPR RI Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin mengatakan pemerintah dengan segala perangkatnya dapat membuat analisa kuat soal akar masalah kekerasan di Bumi Cendrawasih. Dengan begitu, pendekatan pengerahan prajurit TNI/Polri perlu segera dievaluasi.
"Berbicara pemicu gangguan keamanan di Papua sangat kompleks. Perlu bagi pemerintah untuk fokus ke akar masalahnya," ujarnya.
Baca juga : TPNPB-OPM Akui Serang Posramil Maybrat, Papua Barat
Menurut dia, sejauh ini pendekatan keamanan melalui pengerahan pasukan TNI/Polri kurang tepat menyasar akar masalah. Pemerataan pembangunan, kesejahteraan, kesehatan dan pendidikan harus menjadi pondasi utama penanganan Papua.
"TNI/Polri cukup dengan menggelar operasi teritori yang bertugas merangkul masyarakat di Bumi Cendrawasih," katanya.
Ia mengatakan, tewasnya empat prajurit TNI pada Kamis (2/9) dini hari masih perlu didalami. Pasalnya seluruh korban meninggal mengalami luka akibat senjata tajam, bukan senjata api.
"Saya dapat info kejadian ini masih didalami para pelakunya termasuk pula dugaan keterlibatan sekretaris distrik dalam peristiwa ini. Saya tentu turut berduka atas kejadian ini semoga keempatnya merupakan prajurit TNI yang gugur di sana," pungkasnya.
Sebanyak empat prajurit TNI tewas akibat diserang kelompok separatis bersenjata sebanyak kurang lebih 50 orang, di Kampung Kisor, Distrik Aifat, Kabupaten Maybart, Papua Barat. Kamis dini hari (2/9).
Mayor Inf. Cahyo Widodo menjelaskan, kasus ini terjadi pada Kamis (2/9) dinihari sekitar pukul 03.00 WIT, Posramil Kisor Kampung Kisor Distrik Aifat Selatan Kabupaten Maybrat, Provinsi Papua Barat, diserang kelompok separatis wilayah. Maybrat. Penyerang berjumlah sekitar 50 orang menggunukan senjata api.
"Kami menerima informasi dari Danposramil Kisor, Lettu Chb Dirman yang menyampaikan telah terjadi penyerangan terhadap Posramil Kisor Distrik Aifat Selatan yang dilakukan oleh Pok Separatis ± 50 orang, mengakibatkan empat orang personel anggota Posramil Kisor meninggal yakni, Serda Amrosius, Praka Dirham, dan Pratu Zul Ansari. Ada satu luka berat atas nama Sertu Juliano dan hilang dua orang atas nama Lettu Chb dirman selaku Danposramil dan Pratu Ikbal," ungkap Mayor Inf Cahyo.
Dengan adanya informasi tersebut, Dpp. PLH. Kasdim beserta 25 orang anggota Kodim dan Koramil Ayamaru bersenjata lengkap persiapan untuk merapat ke Posramil Kisor guna penebalan personel untuk mengamankan Posramil Kisor. Tim penebalan personel sudah tiba di lokasi, dan anggota Posramil yang meninggal dunia sedang dievakuasi menuju ke Kodim 1809/Maybrat.
Selanjutnya, DPP PLH Kasdim akan memimpin anggota untuk mencari keberadaan Lettu Chb Dirman dan Pratu Ikbal, yang diinformasikan lari kearah hutan. Perkembangan selanjutnya masih dalam proses pendalaman insiden tersebut. (OL-7)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved