Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Kepedulian kepada Warga Sekitar

Fathurrozak
12/8/2021 06:15
Kepedulian kepada Warga Sekitar
Moohammad Tidzi Abdul Mupti wakil Ponpes Daarul Hamzah(Dok Darzah Care Pesantren Daarul Hamzah)

TAMAN Pendidikan Quran (TPQ) Daarul Hamzah yang terletak di Perum Griya Bekasi Permai 1, Telajung, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, sudah memulai kegiatan mereka sejak lima tahun silam. Empat tahun awal berjalan, tempat tersebut memang hanya sebagai sarana mengaji para remaja dan berfungsi sebagai forum kajian keagamaan warga sekitar. Namun, ketika pandemi datang pada awal tahun lalu, TPQ ini bertransformasi menjadi pesantren. Dengan begitu, mereka bisa turut menaungi para anak yatim piatu dan anak-anak yang berasal dari keluarga kurang mampu.

Cikal bakal Daarul Hamzah menjadi pesantren sebenarnya sejak 2019. Ketika itu, ada seorang pekerja bangunan yang datang dan meminta bantuan agar anaknya bisa belajar dan ditampung di TPQ tersebut. Saat itu, dua anak dari pekerja bangunan itu menjadi santri pertama. Hingga pada 2020, Pesantren Daarul Hamzah memberikan tempat singgah total kepada lima santri, yang berasal dari keluarga tidak mampu di lingkungan sekitar. Selain sebagai pesantren, Daarul Hamzah pun sejak akhir Desember tahun lalu menginisiasi gerakan membantu warga sekitar pesantren yang kesulitan pada masa pandemi.

“Jadi, fokus kami selain menjalankan pesantren kemudian melebar. Saat itu melihat pemberlakuan pembatasan sosial, jadi kami turun ke masyarakat. Melakukan survei, dan dibantu dengan warga yang punya informasi terkait orang yang butuh dibantu, kami bikin grup Whatsapp,” ungkap Moohammad Tidzi Abdul Mupti wakil Ponpes Daarul Hamzah kepada Media Indonesia melalui konferensi video, Jumat (6/8) lalu.

Ponpes Daarul Hamzah yang didirikan Hamzah dan dikelola bersama Tidzi itu kemudian menyuplai kebutuhan sembako untuk beberapa warga di sekitar pesantren. Mulanya, kebutuhan sembako baru bisa mengover keluarga santri. Namun, dengan merogoh dana pribadi mereka, dan dibantu sumbangan dari para jemaah kajian keagamaan, bantuan pun bisa menyentuh ke lebih banyak warga.

Sejak bulan puasa lalu, atau pada April, pesantren itu membuat program Darzah Care. Setiap bulannya, ada 25 paket sembako yang dibagikan ke penerima tetap, terdiri dari lima untuk keluarga santri, 10 untuk kelompok janda yang jompo, dan 10 sisanya untuk para keluarga yang bekerja di sektor informal dan tidak mampu mencukupi kehidupan harian.

“Memang dari dana pribadi karena kami berdua juga ada usaha. Nah, kalau beras dan sayur, memang ada donatur khususnya. Biasanya donatur menyediakan beberapa karung beras. Sayuran juga berasal dari jemaah yang biasanya ikut rutinan kajian kami,” kata Tidzi.

 

Memanusiakan manusia

Tidzi mengaku mereka yang dibantu utamanya memang ialah anak yatim piatu, kaum duafa, kelompok jompo yang tidak diperhatikan, dan mereka yang memang tidak bisa mencukupi kehidupan sehari-hari meski memiliki pekerjaan. Sebab itu, Tidzi dan Hamzah tidak melihat preferensi yang mereka bantu, baik terkait dengan soal agama maupun lainnya. “Dalam membantu tidak ada syaratnya. Intinya adalah memanusiakan manusia,” papar lulusan hubungan internasional Universitas Jayabaya itu.

Ke depannya, Tidzi pun berharap bisa lebih banyak membantu warga lain. Saat ini, warga yang dibantu berada di sekitar Desa Telajung dan Kecamatan Setu, Cikarang Barat, Bekasi. Ia tidak menutup kemungkinan juga dari 25 orang penerima tetap sembako, posisinya beberapa di antaranya bisa digantikan warga lain.

“Misalnya dari yang kami bantu itu ada suami atau anaknya yang kena PHK. Lalu kalau nanti sudah dapat kerja lagi dan dirasa cukup untuk memenuhi kebutuhan, ya, itu akan dialihkan untuk yang masih membutuhkan.”

Tidzi juga mengaku, salah satu alasan dirinya bersama Hamzah turun ke warga untuk saling merawat dan menguatkan dengan sedikit bantuan ialah pengalaman keduanya juga pernah berada di posisi sulit.

“Pernah ngerasain posisi mereka. Saya sempat usaha bangkrut dan sampai berutang ratusan juta. Ustaz Hamzah tadinya juga ada usaha dan sebelumnya dia bekerja di perusahaan, ya secara gaji cukuplah. Setelah meluangkan banyak waktu di kegiatan sosial ini, jadi lebih nyaman. Nabi Muhammad, kan, juga menganjurkan kita harus peduli dengan tetangga terdekat.” (M-4)

 

Biodata

Nama: Moohammad Tidzi Abdul Mupti

Tempat, tanggal Lahir: Bekasi, 11 September 1993

Wakil Ponpes Daarul Hamzah/Ketua Darzah Care

Pemimpin Ponpes Daarul Hamzah: Ustaz Hamzah



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya