Waspadai Hyperemesis pada Kehamilan

Mlt/H-2
26/4/2016 13:05
Waspadai Hyperemesis pada Kehamilan
(MI/Adam Dwi)

Kehamilan merupakan suatu anugerah yang paling ditunggu setiap pasangan. Namun, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, ibu hamil harus rutin memeriksakan kehamilannya, terutama pada tiga bulan pertama (minggu awal hingga usia 14 minggu).

Umumnya, kandungan pada masa tiga bulan pertama lebih rentan jika dibandingkan dengan pada tiga bulan kedua (28 minggu) ataupun tiga bulan terakhir (28-40 minggu).

Ibu hamil umumnya merasakan mual pada tiga bulan pertama. Akan tetapi, Andriana Kumala Dewi, Specialist Obstetrician dan Gynecologist RS Bethsaida, Serpong, mengungkapkan gejala mual dan muntah secara berlebihan harus diwaspadai dan mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Mual dan muntah biasa atau yang sering disebut morning sickness merupakan hal wajar yang disebabkan adanya peningkatan hormon selama kehamilan.

Namun, apabila gejala muntah terjadi secara berlebih hingga sang ibu mengalami penurunan berat badan lebih dari 5% dan dehidrasi, gejala itu merupakan bagian dari hyperemesis gravidarum.

"Yang perlu diwaspadai, ketika seseorang dengan hyperemesis, kita perlu lihat ada tanda-tanda dehidrasi atau tidak. Fatal sign-nya gimana, penurunan berat badannya berapa, itu harus diperhatikan," ungkapnya saat ditemui di ruangannya, Jumat (22/4).

Selain adanya peningkatan hormon yang tinggi, mual dan muntah juga terjadi akibat gangguan lambung serta disritmia yang tidak teratur.

Secara langsung, penyebab hyperemesis yang dapat terlihat ialah dehidrasi. Akan tetapi, apabila gejala hyperemesis terjadi secara terus-menerus hingga tiga bulan terakhir, pencapaian berat badan ibu akan tidak optimal. Hal itu dapat meningkatkan risiko bayi terlahir dengan low birth weight atau berat badan bayi kurang.

"Dampak ke depannya kalau sudah parah bisa terjadi gangguan di susunan saraf otak anak," jelasnya.

Pengecekan fatal sign, pemeriksaan fisik, mukosa mulut, dan pemeriksaan urine akan dilakukan pada ibu hamil untuk mencegah dampak itu. Pasien akan mendapatkan perawatan jika ditemukan indikasi hyperemesis. Pasien juga akan diberi obat antimuntah untuk menghindari dehidrasi pada ibu hamil.

Ibu yang mengalami hyperemesis disarankan untuk makan dengan porsi sedikit, tapi dengan frekuensi yang sering. Tidak ada pantangan makanan, tapi ia mengimbau para ibu untuk menghindari makanan yang terlalu pedas dan asam. (Mlt/H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya