Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Kejayaan Nusantara dari Telaah Arkeoastronomi

MI
03/8/2021 06:10
Kejayaan Nusantara dari Telaah Arkeoastronomi
Benteng Marlborough(ANTARA)

BERBAGAI kultur budaya dan banyaknya situs candi yang dibangun di Nusantara menunjukkan pada sejak zaman dahulu, pengetahuan astronomi sudah dimiliki para leluhur kita. Secara umum, pemanfaatan astronomi berkaitan dengan arah mata angin, waktu bercocok tanam, dan acuan dalam membangun candi. Berikut contoh yang disampaikan peserta NASE 2020.

▪ Situs Gunung Padang. Tata letak situs dipercaya dibangun berdasarkan pada rasi Pleiades.

▪ Benteng Marlborough di Bengkulu. Benteng itu merupakan peninggalan Inggris kala perang. Situs itu memiliki empat sudut sesuai dengan empat arah mata angin; satu sisi menghadap ke arah matahari terbenam sekaligus arah laut karena saat itu jalur untuk masuk ke Bengkulu harus melalui laut, sedangkan satu sisi menghadap ke arah matahari terbit sekaligus arah Kota Bengkulu.

▪ Candi Ceto, Jawa Tengah. Candi itu dianggap berkaitan erat dengan suku Inka Maya. Setiap matahari terbenam, lokasi matahari selalu tepat dan melewati di tengah Gapura masuk candi dan candinya pun menghadap arah matahari terbenam dan ada seperti ruangan semacam observatorium kuno di dalam Candi Ceto.

▪ Di Makassar,ada kearifan lokal yang disebut navigasi Bugis. Navigasi itu menggunakan rasi bintang Salib Selatan (Crux) sebagai indikator navigasi pelayaran.

▪ Candi Borobudur memiliki orientasi keterikatan dengan pergerakan benda langit karena setiap dua kali dalam setahun, Candi Borobudur mengalami siklus tahunan matahari. Terdapat pula kepercayaan proporsi 4:6:9 dan jarak antarstupa pada struktur Candi Borobudur berkaitan dengan sistem penanggalan kuno.

▪ Di wilayah pantai utara Jawa, rasi lintang Kartika digunakan untuk menandakan waktu dalam penanggalan Jawa. Jika rasi ini sudah terbit sekitar 50° di langit, musim ketujuh pun dimulai. Pada musim ini, beras muda harus mulai ditanam di sawah.

▪ Parhalaan ialah naskah kuno Batak yang berisi almanak untuk mengetahui waktu.

Penentuannya berdasarkan posisi pane na bolon (hala na godang) yang merupakan sinar menyerupai kilat yang digambarkan sebagai naga panjang. Panjangnya 1/4 lingkaran bumi dan mengitari delapan arah mata angin. Pengitaran berlangsung selama empat kali atau satu tahun. Contohnya, penentuan hari baik dan buruk berdasarkan rasi bintang Scorpio yang bentuknya seperti kalajengking.

▪ Masyarakat Aceh mempunyai kebiasaan untuk melakukan suatu acara atau memulai sesuatu seperti saat mau membangun rumah itu saat fase awal bulan, atau saat bulan sabit. Masyarakat Aceh yang rata-rata beragama Islam pada zaman dahulu juga menggunakan matahari untuk menentukan waktu salat sehingga di menasah (musala) desa dibangun menara untuk melihat matahari.

Indonesia dengan kekayaan budaya yang beragam hendaknya bisa menjadikan berbagai warisan budaya ini sebagai nilai jual tinggi melalui berbagai promosi, kegiatan dalam konteks astrotourism (wisata langit) berbasis kearifan dan budaya lokal. (M-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya