Berbagi Bibit untuk Lingkungan

Melati Yuniasari Fauziyah
23/4/2016 13:37
Berbagi Bibit untuk Lingkungan
(ANTARA/Lucky R)

Bertepatan dengan Hari Bumi pada 22 April, perwakilan negara-negara di dunia berkumpul di Paris, Prancis, untuk menandatangani Paris Agreement tentang perubahan iklim.

Sementara itu di Indonesia, Malang Kasim, 40, Ketua Kelompok Kebun Bibit Rakyat (KBR) Dudara asal Ternate secara langsung menunjukkan bentuk kepedulian terhadap lingkungan.

Sejak 2011, Kelompok Dudara menanami lahan-lahan tidur dengan berbagai jenis tanaman guna menjaga lingkungan dan menyelesaikan masalah air yang kerap dihadapi. Pasalnya, Malang mengungkapkan bahwa ketika musim panas tiba, masyarakat kesulitan mendapatkan air lantaran kekeringan.

"Dengan kelompok ini lahan jadi bisa ditanami, jangan sampai air juga menjadi masalah," ungkapnya dalam perayaan Hari Bumi yang digelar di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) di Jakarta, kemarin.

Di Kelurahan Togafo, Kecamatan Pulau Ternate, Kota Ternate, Malang bersama 15 rekannya menanam binuang, tanjung, gosale, mangrove, samama, jabon, mahoni, pala, dan cengkih. Dari penanaman itu juga dapat dipenuhi kebutuhan bibit Dinas Kehutanan dan Perkebunan Maluku Utara dan luar provinsi seperti Yogyakarta, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, dan Sulawesi Utara.

"Tahun ini sebanyak 60 ribu bibit pala didistribusikan ke Yogya dan 15 ribu ke Bengkulu, sementara bibit cengkih dikirim ke Semarang," tuturnya.

Di lain tempat, kemarin, bersama komunitas Hutan Itu Indonesia, Kementerian LHK juga mengampanyekan Hutan itu Indonesia. Menurut Subdirektur Kementerian LHK, Agus Priambudi, saat ini pihaknya sedang mencanangkan program restorasi hutan di Indonesia yang rusak selama 5 tahun ke depan.

Urusan semua pihak
Dari Palembang, Sumatra Selatan, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) memperingati Hari Bumi dengan seminar dan karnaval lingkungan. Beragam kegiatan itu adalah upaya untuk menimbulkan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan.

Menurut Direktur Eksekutif Walhi Abetnego Tarigan, isu lingkungan bukan lagi urusan pihak-pihak tertentu, melainkan semua pihak. "Untuk tetap menjaga alam demi kelangsungan kehidupan bersama, semuanya terlibat.’’

Sebagai organisasi lingkungan terbesar di Indonesia, Walhi siap bersinergi bersama pemerintah. Apalagi untuk membangun kesadaran publik tentang pentingnya menjaga lingkungan.

Di kesempatan yang sama, Ketua DPRD Sumatra Selatan, Giri Ramandha N Kiemas, mengatakan isu-isu ling-kungan perlu dikaji lagi dan dibahas bersama dalam suatu forum untuk serius dalam penanganannya.

Di Jawa Barat, penanaman lahan bekas tambang menjadi kegiatan yang dilakukan para pegiat lingkungan di Tasikmalaya dalam memperingati Hari Bumi. Lahan 3 ha di Situ Beet, Kampung Gunung Lipung, Kelurahan Cipawitra, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, dimanfaatkan warga untuk meningkatkan ekonomi dan penghijauan dengan menanam buah naga. (*/DW/AD/H-2)

melatiyuniasari@mediaindonesia.com



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya