Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
JUMAT pekan lalu barangkali merupakan hari tersibuk bagi Arief Bobhil dan kawan-kawan di Utan Kayu, Matraman, Jakarta Timur. Sejak awal Juli lalu, ia dan gerakan solidaritas Sejuta Tes membuka peminjaman tabung oksigen bagi warga yang membutuhkan. Jumat (9/7) pagi itu, sudah ada 200-an pendaftar yang masuk. Arief dan kawan-kawannya di lapangan pun juga terpaksa harus menambah jam kerja, yang semula sejak pukul 07.00 hingga pukul 21.00 WIB memanjang hingga pukul 23.00 demi melayani warga yang butuh tabung oksigen.
Inisiatif tersebut muncul sebagai upaya merespons situasi Indonesia mulai mengalami krisis oksigen. Dibuka sejak awal Juli, Sejuta Tes pun kemudian berupaya menyediakan tabung oksigen hasil dana sumbangan yang masuk dari masyarakat.
Saat hari pertama, Arief dan gerakan yang diinisiasinya baru punya 40 tabung yang bisa dipinjamkan. Ia dan timnya terus menambah jumlah tabung dengan membeli di pasar. Hingga 10 Juli lalu, sudah ada sekitar 275 tabung oksigen, delapan di antaranya tabung pemberian warga.
Mekanisme peminjaman tabung mengharuskan pendaftar mengisi formulir terlebih dahulu. Data dicek tim. Salah satu yang menjadi pertimbangan ialah tingkat saturasi oksigen pasien yang dicantumkan dari si pendaftar. Nantinya, setelah si pendaftar mendapat notifikasi dari Sejuta Tes, mereka bisa langsung mengambil tabung di sekretariat gerakan itu, yakni di Utan Kayu, Matraman, Jakarta Timur, atau pun bisa memilih opsi untuk diantarkan. Total, ada empat armada yang masing-masing terdiri dari dua orang yang bertugas mengantar tabung.
“Kemarin Jumat itu mungkin salah satu hari yang paling sibuk. Dari segi data yang masuk, yang ambil ke kantor, sampai yang mengantar tabung. Dua jam pendaftaran dibuka dari pukul 07.00 sudah ada 200-an yang daftar. Kami melayani sekitar 45 orang yang ambil ke kantor sampai pukul 23.00,” terang Arief, salah satu anggota Komite Kerja Sejuta Tes saat dihubungi Media Indonesia melalui konferensi video pada Sabtu (10/7).
Semua tabung oksigen yang dipinjamkan berukuran 1 kubik. Mereka yang memilih untuk tabung bisa diantarkan pun tidak dikenai biaya. Meski wilayah kerja mereka melayani warga di Jabodetabek, tim Sejuta Tes pernah juga mengantar tabung hingga daerah Karawang, Jawa Barat.
Menambah markas
Rencana mendatang, Sejuta Tes pun berupaya untuk menambah lokasi pengambilan tabung oksigen, salah satunya di Depok, Jawa Barat. Hal itu bertujuan lebih menjangkau warga yang membutuhkan bantuan tabung tersebut.
“Sudah dua harian ini sampai Jumat, kami ada di Kota Depok. Ke depan, kami juga akan mencoba membuka di Bekasi. Tapi ketersediaan tabungnya juga bergantung pada yang ada di Utan Kayu memang. Kami drop di Kota Depok ketika itu sekitar 10 tabung,” terang Arief.
Arief menuturkan, ia dan timnya juga terbuka dengan segala bantuan warga. Selain bisa berdonasi, katanya, warga bisa urun tenaga seperti membantu pendistribusian tabung atau menyediakan hub peminjaman tabung.
“Jadi, supaya warga yang di wilayah itu bisa lebih dekat, distribusi juga bisa lebih cepat,” kata Arief.
Meski inisiatif peminjaman tabung oksigen diproyeksikan kelar hingga 20 Juli, Arief menyebut pihaknya tidak menutup kemungkinan bisa berlanjut setelah melihat situasi yang terjadi. Ia pun berharap tabung oksigen yang dipinjamkan sampai ke orang yang tepat dan benar-benar membutuhkan di situasi krisis. “Sehingga bisa tertolong dengan pinjaman ini,” tambah Arief.
Hingga data per Sabtu, (10/7) sudah ada sekitar 2.268 pendaftar. Dari hari pertama dibuka layanan 250 pendaftar. Arief juga tidak menutup kemungkinan menambah jumlah tabung oksigen yang bisa dipinjamkan kelak.
“Dalam kondisi krisis seperti ini, ada satu kondisi yang warganya bisa turut serta membantu, dari situ kemudian relawan yang ada juga mau terlibat langsung dalam proses itu. Meski bukan berarti gerakan ini jadi jalan keluar sebagai proses pengendalian pandemi, setidaknya hal kecil ini bisa turut andil dalam (upaya) peningkatan menuju pandemi terkendali.” (M-4)
Biodata
Nama: Arief Bobhil
Jabatan: Komite Kerja Sejuta Tes
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved