Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
PT Brantas Abipraya (Persero) mengaku optimistis dapat merampungkan pengerjaan Bendungan Bintang Bano di Nusa Tenggara Barat (NTB) pada akhir tahun ini sesuai target. Terletak di Kecamatan Brang Rea, Kabupaten Sumbawa Barat, bendungan multifungsi ini diharapkan menjaga ketahanan pangan serta mereduksi banjir.
“Nantinya bendungan ini dapat membendung aliran Sungai Brang Rea dengan total kapasitas tampung 65,84 juta m3 dan luas genangan 277,52 hektare (ha). Untuk mendukung pertanian di Sumbawa Barat, bendungan ini juga mampu mengairi lahan seluas 6.695 ha,” ujar Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya Miftakhul Anas dikutip laman resmi BUMN, Jumat (4/6).
Baca juga: Raih SK LAZ Provinsi Jatim, Taman Zakat Siap Ekspansi
Anas juga menyampaikan, v Pasalnya, bendungan yang termasuk dalam salah satu proyek strategis nasional (PSN) ini diproyeksikan mereduksi banjir sekitar 22% atau setara 647 m3/detik.
Tak hanya itu, bendungan ini pun bakal menghasilkan air baku sebesar 555 liter/detik. Di samping itu, kehadiran bendungan ini akan memberi manfaat ke masyarakat dengan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) sebesar 8,8 Mega Watt.
Abripaya menjabarkan, konstruksi bendungan didesain dengan tinggi 72 m, serta memiliki panjang bendungan 497, 25 m. Bendungan Multifungsi Bintang Bano ini juga disebut berpotensi bakal menambah titik tempat pariwisata di NTB. Hal ini dikarenakan juga lokasinya yang berada di tengah hutan dengan dikelilingi pemandangan alam.
Lebih lanjut, Anas juga mengatakan tidak hanya mendukung pengembangan sektor pariwisata di Kabupaten Sumbawa Barat, bendungan ini pun juga nantinya akan meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar dengan terbukanya lapangan kerja baru di bidang pariwisata.
Sebelumnya, KementerianvPekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) menyampaikan, vendungan ini dibangun dalam dua tahap. Tahap I dilaksanakan pada 2015-2019 dengan anggaran Rp996,7 miliar dan Tahap II pada 2020-2021.
Untuk pembangunan Bendungan Bintang Bano Tahap II dilaksanakan oleh PT Brantas Abipraya, PT Hutama Karya, dan PT Bahagia Bangun Nusa (KSO) dengan anggaran Rp441,4 miliar.
Pada (28/4) lalu, PU-Pera mencatat progres fisik pembangunan Bendungan Bintang Bano mencapai 50,42%. Pembangunan bendungan akan diikuti oleh pembangunan jaringan irigasi. Hal ini diharapkan memberikan manfaat langsung untuk mengairi sawah-sawah petani. (OL-6)
PT Waskita Karya mengungkapkan pembangunan Bendungan Jlantah dan Jragung di Jawa Tengah mencapai 86,09%.
KAWASAN wisata baru, Bendungan Cipanas berada di Desa Cibuluh, Kecamatan Ujungjaya, Kabupaten Sumedang dan di Desa Cikawung, Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu.
Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin melakukan kunjungan kerja ke Sumedang, Jawa Barat, Selasa (9/7). Wapres diagendakan meresmikan Bendungan Cipanas di Kecamatan Ujungjaya.
Bendungan Pamukkulu dibangun sejak 2017 dan memiliki daya tampung 82 juta meter kubik. Dengan luas genangan 460 hektare.
Sebelum meresmikan Bendungan Pamukkulu, dalam sambutan pembukaannya, Presiden Jokowi mengatakan, air adalah sumber kehidupan.
PEMBANGUNAN proyek Bendungan Bener Paket II yang berlokasi di Purworejo, Jawa Tengah, tengah berlangsung.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved