Kemendikbud Dukung Gerakan Guru Menulis

Syarief Oebaidillah
17/4/2016 23:50
Kemendikbud Dukung Gerakan Guru Menulis
(MI/Ndari)

IKATAN Guru Indonesia (IGI) bersama dengan Forum Literasi Jakarta bersinergi melibatkan para pendidik untuk menggalakkan ‘Gerakan 1.000 Guru Menulis’.

Kegiatan ini merupakan bagian Gerakan Literasi Nasional (GLN) dengan menjaring 1.000 guru dari berbagai wilayah dalam menghidupkan kembali budaya menulis dan membaca di seluruh Indonesia.

Kegiatan itu digelar di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Jakarta, Sabtu (17/4), yang diikuti dengan antusias oleh para guru dalam menulis. “Gerakan 1.000 Guru Menulis ini merupakan bagian penting untuk mencapai target 1 juta tulisan hingga 2016,” kata Sekretaris Forum Literasi Jakarta, Habe Arifin, pada acara itu di Jakarta, Sabtu (17/4).

Ia mengungkapkan, Indonesia masih berada di peringkat buruk dalam berbagai survei kemampuan membaca di antara banyak negara di dunia. Untuk itu penting digerakkan budaya literasi, yaitu kemampuan membaca dan menulis.

“Kita harus biasakan setiap guru dan siswa membaca dan menulis di sekolah. Membaca merupakan kunci ilmu pengetahuan. Jika budaya membaca sudah terjadi, ilmu pengetahuan akan lebih maju dan berkembang," tegasnya.

Acara itu terselenggara berkat kerja sama dengan Samsung dan PT Indovisual yang menjadi distributor produk-produk NEC yang akan terus melanjutkan kegiatan literasi di DKI Jakarta. Dijadwalkan pada saat Hari Pendidikan Nasional akan diselenggarakan Festival Literasi. Tulisan 1.000 guru itu juga akan dibukukan dan menjadi bagian penting dari program 1 sekolah 1 buku.

Dalam kesempatan itu, Direktur Pembinaan SMA Kemendikbud, Purwadi Sutanto, mengapresiasi acara Gerakan 1.000 Guru Menulis tersebut. Menurutnya kegiatan ini sejalan dengan program Kemedikbud yang tertuang Permen nomor 23/2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti, yang mengutamakan pembiasaan seperti gerakan membaca 15 menit sebelum pelajaran dimulai di kelas.

"Kami apresiasi gerakan ini karena guru kita sebenarnya mampu berkarya. Selain itu, ini sejalan dengan Permendikbud Nomor 23/2015 tentang gerakan membaca 15 menit itu ," ujarnya.

Jika guru gemar menulis, kata Purwadi, itu akan menular bagi siswa untuk proaktif menulis. Para siswa dengan sendirinya akan bisa membaca dan menulis. Ia menambahkan bagi guru, gerakan ini sangat membantu meningkatkan literasi dan menghasilkan karya ilmiah. Sebab jumlah karya ilmiah guru masih minim.

“ Jadi , gerakan ini sinkron dengan kewajiban guru menulis karya ilmiah," pungkasnya. (Bay/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya