Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SELAIN menyimpan keindahan lokasi wisatanya, Yogyakarta juga punya tempat untuk mendamaikan hati bagi anak-anak yatim. Tempat itu ialah yayasan rumah singgah Bumi Damai yang didirikan seorang polisi, Bripka Nur Ali Suwandi.
Pria yang akrab disapa Ali itu menerangkan bahwa, awal mulanya, yayasan rumah singgah ini berdiri pada 2008. Jauh sebelum yayasannya berdiri, ia mengaku meminta izin terlebih dahulu kepada gurunya di salah satu pondok pesantren di Jombang.
“Alhamdulilah, guru memberikan restu dan memberikan amanah, agar cintailah bangsa Indonesia ini. Yang kedua jadilah polisi yang bermanfaat pada masyarakat dan bangsa negara ini,” tutur Ali saat ditemui di rumah singgah Bumi Damai, Kamis (20/5).
Baca juga: Kaum Muda Papua Antusias Ikuti Program Petani Milenial
Seiring berjalannya waktu, rumah singgah buatannya itu semakin berkembang. Awalnya, hanya 10 anak yang menetap di Bumi Damai. Waktu terus bergulir, kini ada 125 anak yang berada di rumah singgah Bumi Damai dari pelbagai penjuru Indonesia.
Selain dididik secara keagamaan, mereka juga diajarkan pendidikan formal/akademik sebagaimana siswa sekolah pada umumnya.
Sementara itu, rumah singgah Bumi Damai juga turut membantu Polri dalam menangkal radikalisme terorisme.
Awal mulanya, Ali melakukan pendekatan saat dirinya bertugas untuk membina para napiter.
“Dengan dalih itulah saya pendekatan, mendekati teroris yang ada di dalam (penjara) atau di luar,” ungkapnya.
“Namun, alhamdulilah, para mantan itu memonitor kegiatan saya melalui media, ternyata Pak Ali itu polisi juga punya yayasan. Di saat itulah para napiter itu terketuk hatinya ingin gabung dengan kita,” tambahnya.
Di sisi lain, salah satu eks napiter yang termasuk anggota rumah singgah Bumi Damai, Ismail Alamsyah, 50, mengaku terketuk hatinya sehingga ingin bergabung di yayasan.
“Saya ingin gabung dan jalin silaturahmi. Sehingga saya sharing di sini dan ikut kegiatan di sini,” ujarnya. (OL-1)
Peletakan batu pertama pembangunan rumah singgah dihadiri Bupati Cianjur Herman Suherman dan didampingi Ketua Apdesi Kabupaten Cianjur Beni Irawan.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengunjungi Kantor Pusat Yayasan Lions Indonesia di Pluit, Jakarta Utara, Rabu (6/3). Bangunan gedung 3 lantai ini memiliki berbagai layanan.
baik dari dalam negeri maupun mancanegara.
Lokasi rumah singgah itu berada di dekat 3 rumah sakit besar yang melayani banyak pasien anak dengan penyakit berat.
Menurut Lestari, upaya untuk memperkecil gap pada pelayanan kesehatan termasuk bagi penderita kanker harus diwujudkan.
Lions Club Jakarta Selatan Tulip berhasil mengumpulkan dana hingga Rp200 juta dan akan menyerahkannya untuk dua rumah singgah.
Komjen Rycko Amelza Dahniel membeberkan tantangan yang dihadapi dalam menghadapi kasus terorisme tahun 2024.
SEMBILAN narapidana kasus terorisme (napiter) di Lapas Kelas I Surabaya mengucapkan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Kamis (18/1).
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut ada 146 tersangka teroris ditangkap Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror sepanjang 2023.
Kepala BNPTKomisaris Jenderal Ryzko Amelza Daniel mengatakan bahwa pencegahan terorisme merupakan kewajiban semua pihak agar saling memperkuat kesatuan dan persatuan bangsa.
Sinergi antara Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dalam penanganan dan pembinaan narapidana terorisme (napiter) terus dikuatkan.
Mudah-mudahan Pemilu 2024 ini sukses dan melahirkan pemimpin yang lebih baik untuk Indonesia yang lebih maju,
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved