Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
SEBANYAK 500 peserta dari seluruh Indonesia ikuti seminar Arsitektur Resort dan Leisure yang digelar secara vitual, Kamis (20/5).
Peserta yang terdiri dari profesional, mahasiswa jurusan arsitektur, desain interior dan lanskap arsitektur tersebut berbagi banyak pengalaman .
Arsitek Eliezer Widagdo dari Universitas Tarumanagara yang mengkhususkan pada kegiatan leisure mengungkapkan, banyak spot-spot indah yang dapat disulap menjadi sebuah obyek wisata baru yang menarik bagi para wisatawan untuk berswafoto.
‘’Spot-spot tersebut mampu memberikan pengalaman baru bagi wisatawan,’’ kata Eliezer, sembari menambahkan, lereng perbukitan dan tempat yang tadinya biasa saja menjadi fasilitas rekreasi yang nyaman, dan atraktif.
Dibagian lain, arsitek lanskap Bintang Nugroho menilai, habitat tanaman yang tumbuh di pegunungan, hutan dan lembah dapat dengan baik dikolaborasikan dalam desain arsitektur lanskap kawasan sebagai elemen daya tarik resort.
‘’Untuk menjadikan resort daya tarik sendiri, alam dengan habitat tanaman serta nuansa pegunungan telah menjadi magnet juga bagi para wisata petualang,’’ papar Bintang dari Universitas Trisakti.
Hal senada juga diugkap, arsitek Popo Danes, IAI dari Universitas Udayana Bali, yang sudah banyak membuat bangunan bersuasana resor sesuai dengan karakter alam Pulau Dewata yang indah.
Baca juga : Dukung Pendidikan TikTok Hadirkan Kampanye #SamaSamaBelajar
Menurutnya, kekuatan alam dengan segala keindahannya tentu saja menjadi karakter yang kuat untuk dijadikan rancang bangun.
‘’Salah satunya, alam di Bali yang memiliki karakter untuk di buat menjadi daya pikat kuat para wisata,’’ urai Popo.
Seminar yan dipandu oleh moderator Kaprodi Arsitektur Universitas Pancasila, Dini Rosmalia itu, diselenggarakan Kenari Djaja bersama majalah Arsinesia yang memiliki komitmen pada perkembangan arsitektur, desain interior dan lingkungan sejak 1985-an.
Menurut Direktur PT. Kenari Djaja Prima,Hendry Sjarifudin, keindahan alam nusantara memiliki banyak peluang dikembangkan menjadi area wisata modern dengan kekhasan daerah dan lingkungan yang tetap terjaga.
‘’Kesibukan kegiatan di perkotaan menginspirasi para ahli perencana fasilitas lingkungan menciptakan berbagai kelengkapan rekreasi dan peristirahatan yang memanfaatkan keindahan serta potensi alam di daerah yang menjadi nilai tambah bagi destinasi wisata dan menarik kaum milenial,’’ kata Hendry.
Dia mengungkapkan, bermain dengan panorama dan karakter alam merupakan keunikan yang disukai arsitek dalam berkarya di bidang Resort dan Leisure yang akan memiliki keistimewaan, daya tarik dan menyenangkan.
‘’Merancang bangunan inap seperti villa, bungalow, pondokan atau sejenisnya memang tidak ada ketentuannya kecuali harus tertib pada persyaratan membangun di kawasan hijau,’’ tegasnya. (RO/OL-2)
Bagi para pencinta alam wisata-wisata ini sangat cocok dan rekomendasi. Bahkan beberapa diantaranya di tempat wisata tersebut bisa bermalam dengan mendirikan tenda.
Di Bandung sendiri terdapat banyak destinasi wisata alam yang cocok untuk kalian kunjungi saat liburan bersama keluarga, teman bahkan pasangan.
Di Kampoeng Heritage Kajoetangan, warga bergotong royong mempercantik rumah agar sesuai konsep.
Salah satunya ada di wilayah Sukabumi yang memiliki beragam destinasi wisata alam. Wilayah Kabupaten Sukabumi sendiri sebagian besar adalah deatinasi wisata, mulai dari pantai hingga gunung.
Jumlah wisatawan nusantara tahun lalu tercatat 750 juta orang, jauh di bawah target 1,2 miliar orang/pergerakan.
Desa Wisata Pandanrejo di Purworejo menawarkan beragam atraksi alam bagi wisatawan, yang berkunjung ke Kawasan Perbukitan Menoreh.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved