Chairity Ajak Peduli Sesama lewat Kursi

MI
12/4/2016 09:10
Chairity Ajak Peduli Sesama lewat Kursi
(MI/Ramdani)

BERAWAL dari pengalamannya ketika sang ayah mengidap kanker pada 2010 lalu, Co-Founder Chairity Singapore Imis Iskandar memahami bahwa perjuangan melawan penyakit tersebut tidaklah mudah. Terlebih banyaknya waktu dan biaya yang diperlukan. Hingga akhirnya sang ayah menyerah pada penyakitnya pada 2011.

Saat mengetahui besarnya biaya yang diperlukan untuk pengobatan kanker, ia pun berkeinginan untuk membantu sesama melalui kegiatan sosial Chairity yang pertama kali diadakan di Singapura pada 2012.

"Saya bersyukur saat itu masih bisa membiayai pengobatan ayah saya. Setelah itu, saya berpikir untuk melakukan sesuatu, sekaligus dedikasi untuk ayah saya. Tercetus lah kegiatan ini," tuturnya, kemarin.

Chairity merupakan sebuah kegiatan sosial menggunakan kursi sebagai media berbagi pesan dan imajinasi dari berbagai seniman, baik dalam dan luar negeri. Setiap kursi memiliki arti dan simbol mengenai kanker, dari perjuangan hingga kehilangan orang terdekat.

Kursi-kursi hasil karya 50 seniman itu kemudian dipamerkan di Plaza Indonesia hingga 25 April dan dijual melalui sistem lelang untuk disumbangkan ke Yayasan Kanker Indonesia (YKI) DKI Jakarta dan Yayasan Onkologi Anak Indonesia (YOAI).

Imis melanjutkan, hingga saat ini, sudah dua kursi, yaitu karya Heri Dono dan Agus Suwage, yang ditawar pelelang. "Sejauh ini, kursi yang dibuat oleh sang maestro sudah ditawar orang."

Menurutnya, dua kursi tersebut ditawar karena harganya yang termasuk terjangkau. Pasalnya, hasil karya dari kedua seniman maestro itu biasanya berkisar hingga ratusan juta. Ke-53 kursi yang dipamerkan itu dilelang melalui dua cara, yakni silent auction dan live auction.

Silent auction berlangsung 1-25 April di Plaza Indonesia. Pelelang yang berminat mengisi formulir untuk menawar harga. Sementara itu, live auction atau pelelangan terbuka dilangsungkan pada malam puncak Chairity Evening, 27 April, di Hotel Grand Mercure, Jakarta. "Yang tertarik hadir pada live auction bisa mengirim e-mail ke chairitysg@gmail.com," terangnya.

Pada 2015, kegiatan itu digelar di Singapura dan mengumpulkan hampir S$70 ribu (sekitar Rp681 juta). (Mlt/H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya