Langkah Perlindungan Badak Dipercepat

Ric/H-2
07/4/2016 01:45
Langkah Perlindungan Badak Dipercepat
(ANTARA/SUGENG HENDRATNO)

PASKAKEMATIAN Nazaq, badak sumatra (Dicerorhinus sumatrensis) betina, Selasa (5/4) lalu, pemerintah berniat melakukan langkah progresif untuk melindungi 14 badak lainnya yang diduga berada di Kutai Barat, Kalimantan Timur.

Salah satu langkah yang akan dilakukan ialah mempercepat penambahan Rhino Protection Unit (RPU).

Saat ini, ada 3 RPU yang beroperasi di kawasan tersebut.

Di akhir tahun ini, Kemeterian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) berencana mengeluarkan SK pembentukan 7 RPU.

Dengan demikian, akan ada 10 RPU yang memantau eksistensi badak sumatra di Kalimantan.

"Target jarak dekatnya ialah melakukan translokasi (pemindahan ke habitat baru) badak-badak tersebut ke sanctuary (penangkaran)," terang Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Kementerian LHK Bambang Dahono Adji dalam konferensi pers terkait kematian Najaq, di Jakarta, kemarin.

RPU, berdasarkan SK, akan diisi tujuh personel gabungan dari pemerintah, LSM, serta masyarakat setempat.

Keterlibatan masyarakat dirasa fundamental karena mereka yang mengetahui kondisi wilayah penemuan badak tersebut.

Saat ini, menurut Bambang, RPU bertugas melakukan translokasi mendesak dua badak betina lainnya yang sehabitat dengan Najaq.

Pasalnya, kantung populasi mereka merupakan wilayah yang ter-desak, jika dibandingkan dengan habitat 12 badak sumatra lainnya, yang didominasi kawasan lindung.

"Habitat dua badak ini dikelilingi perkebunan dan tambang."

Sementara itu, Direktur Komunikasi dan Advokasi WWF Indonesia Nyoman Iswarayoga yang turut hadir dalam kesempatan tersebut menyatakan pusat penangkaran hanya akan menjadi habitat awal sebagai lokasi reproduksi badak sumatra.

"Jadi setelah mereka siap, kita le-paskan ke hutan," ucap Nyoman.

Intervensi terhadap reproduksi dianggap penting untuk dilakukan, sebab badak sumatra merupakan hewan yang sulit untuk bereproduksi.

"Badak, kalau lama tidak kawin, akan ada masalah dalam saluran reproduksi mereka, seperti pembentukan kista dan lainnya," tukas Ketua Eksekutif Yayasan Badak Indonesia (Yabi) Widodo Ramono dalam kesempatan yang sama.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya