Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PT Bio Farma menyiapkan sistem pelacakan (track & trace system) untuk mengetahui distribusi vaksin covid-19. Bio Farma menyediakan satu sistem seperti barcode baik di vial maupun dusnya.
"Ini dapat melacak keberadaan vaksin maupun mutunya secara digital," kata juru bicara Vaksinasi Covid-19 Bambang Heriyanto dalam keterangan tertulis, Jakarta, Jumat (12/2).
Bambang mengatakan hal ini dilakukan agar kualitas vaksin terjamin hingga sampai ke penerima. Ia meminta masyarakat tetap disiplin protokol kesehatan hingga vaksin disuntikan ke penerima.
"Tetap patuhi 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan) sampai vaksin diterima," ujar dia.
Baca juga : Epidemiolog: Libur Panjang Berujung Pada Kenaikan Kasus Covid-19
Selain memiliki barcode, tiap vaksin juga memiliki tiga kemasan yang berbeda. Namun, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 meminta masyarakat tak mengkhawatirkan hal tersebut.
Dijelaskan bahwa perbedaan kemasan menandakan tiga tahapan yang berbeda. Kemasan pertama betulis SARS-CoV-2 Vaccine.
Kemasan ini menandakan bahwa Sinovac melakukan uji klinis vaksinnya bersama Tim Uji Klinis Universitas Padjajaran. Kemasan kedua bertulis CoronaVac. Ini menandakan bahwa vaksin diproduksi Sinovac langsung. Vaksin dikemas dalam dua berisi 49 viral (tutup orange), setiap satu tutup vial berisi 2 mililiter (ml).
Kemasan ketiga bertuliskan Vaksin Covid-19 Bio Farma. Artinya, vaksin di produksi PT. Bio Farma dan hasil kerja sana transfer teknologi dengan Sinovac. Vaksin kemasan ketiga ini dikemas dalam dus sekunder berisi 10 vial ukuran 5 ml. Setiap vial berisi 10 dosis. Kemasan ketiga ini memiliki tutup vial berwarna biru tua. Vaksin jenis ini akan didistribusikan ke seluruh Indonesia. (OL-2)
Kegiatan OIC Comstech Fellowship Program ini merupakan yang ke-3 kali dilaksanakan di Indonesia.
Meningkatnya prevalensi diabetes di Indonesia mendorong pentingnya kolaborasi yang dilakukan PT Bio Farma dan Novo Nordisk
Sebanyak 10 delegasi OIC Comstech Fellowship Program belajar mengenai pengembangan dan produksi vaksin di PT Bio Farma.
Kegiatan vaksinasi gratis ini dilakukan kepada 13 anggota Pandawara di Klinik Immunicare PT Bio Farma, Kota Bandung.
Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian acara sebagai bentuk kepedulian Bio Farma terhadap masyarakat
Tanri Abeng, mantan Menteri BUMN Indonesia, meninggal dunia pada usia 83 tahun di RS Medistra, Jakarta pada Minggu, 23 Juni pukul 02.39 WIB.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved