Masyarakat Abaikan Sarapan

Melati Yuniasari
21/3/2016 12:02
Masyarakat Abaikan Sarapan
(ILUSTRASI--MI/Panca Syurkani)

MASYARAKAT masih kerap mengabaikan sarapan di pagi hari sebelum pukul 09.00. Padahal, kebiasaan sarapan cukup penting bagi mereka untuk bekal tenaga, khususnya bagi anak-anak bisa memberikan semangat dalam belajar.

"Dengan membiasakan anak-anak sarapan sehat sebelum pukul 09.00, anak-anak akan bersemangat dalam belajar. Ini tentu bisa meningkatkan kecerdasan dan daya tangkap anak," ujar Ketua Perhimpunan Gizi dan Pangan (Pergizi Pangan) Indonesia Fachrudin Hardinsyah pada kampanye ‘Sarapan Sehat Sebelum Jam 9’ yang didukung Media Indonesia dan Energen dari PT Mayora Indah, di Parkir Timur Senayan, Jakarta, Minggu (20/3).

Ia menyatakan, berdasarkan data Pergizi Pangan Indonesia, 7 dari 10 anak Indonesia kekurangan gizi sarapan. Berbekal dari fakta itu dan mendukung Peraturan Menteri Kesehatan No 42/ 2014 tentang Pedoman Gizi Seimbang, amat penting memperhatikan sarapan dengan gizi seimbang dan lengkap.

Sayangnya, lanjut dia, masyarakat masih berpikir sarap­an itu asal mengenyangkan. "Padahal, sarapan dengan gizi lengkap dan seimbang juga dibutuhkan."

Menurut dia, untuk memenuhi kebutuhan gizi harian yang lengkap dan seimbang, sarapan sehat harus terdiri atas karbohidrat, protein, lemak, air, vitamin, dan mine­ral. Namun, pemenuhan gizi seimbang harus diikuti dengan pola hidup sehat dan tidur cukup.

"Akan tetapi, kalau anak-anak belum mengerti, sosialisasi mengenai gizi seimbang dan lengkap harus dilakukan mulai dari orangtua. Untuk memacu keluarga, juga perlu peran lain di luar lingkung-an keluarga. Misalnya, guru, tenaga kesehatan dan media massa," pungkasnya.

Marketing Director PT Mayora Indah Goesnawan menyatakan untuk membebaskan Indonesia dari masalah kekurangan gizi, dibutuhkan waktu yang cukup panjang. "Kami terus berkomitmen mengedukasi masyarakat melakukan sarapan sehat sebelum pukul 09.00," pungkasnya.

Empat alasan
Kampanye ‘Sarapan Sehat Sebelum Jam 9’ dilaksanakan untuk menyemarakkan Pekan Sarapan Nasional 2016, yang digelar serentak di empat kota lainnya, yakni Jember, Yogyakarta, Lampung, dan Medan.

Di Jember, acara kemarin dipusatkan di alun-alun Kota Jember, Jatim. Ribuan peserta datang dari berbagai penjuru untuk mendaftarkan diri sambil menikmati akhir pekan.

Di Lampung, ribuan warga tumpah ruah di Pusat Kegiatan Olahraga Way Halim, Bandar Lampung, mengikuti Kampanye Sarapan Sehat Sebelum Jam 9 yang dibuka Wakil Gubernur Lampung Bachtiar Basri.

Pada kesempatan itu, Bachtiar mengutarakan, sedikitnya empat alasan kenapa anak tidak ingin sarapan, yakni anak sulit bangun, anak sulit diajak sarapan, buru-buru mau sekolah, dan khawatir terlambat sekolah. "Karena itu, malamnya biasakan anak tidur sebelum pukul 21.00 WIB dan biasakan jarak waktu makan anak dan tidur tidak berdekatan," ujarnya.

Dari Yogyakarta, sekitar 6.000 peserta mengikuti gerak­an Sarapan Sehat Sebelum Jam 9 yang berlangsung di Alun-alun Selatan, Yogyakarta. (KH/NV/FU/H-3)

melatiyuniasari@mediaindonesia.com



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya