Penghargaan bagi Pejuang

Fario Untung Tanu
19/3/2016 03:40
Penghargaan bagi Pejuang
(MI/SUMARYANTO)

MEREKA merupakan pejuang kehidupan yang menempatkan nilai-nilai kehidupan dan kemanusiaan di atas segala perbedaan. Mereka selalu melakukan nilai-nilai yang baik sehingga bisa memberikan dampak yang positif bagi banyak orang di sekeliling mereka tanpa memandang agama, suku, dan kelompok. Mereka bak cahaya di antara orang-orang di sekitar mereka.

Para pejuang nilai-nilai kemanusiaan itu dipilih untuk menerima penghargaan Kick Andy Heroes 2016. Mari berkenalan dengan mereka. (M-5)

miweekend@mediaindonesia.com

Ardiansyah dan Andini Putri

Ilmu kalau tidak diamalkan atau dibagikan akan seperti pohon yang tidak berbuah. Hal itu menjadi referensi Ardiansyah. Meski lahir dari keluarga tidak mampu, ia memiliki cita-cita tinggi, mencari ilmu.

Melalui gerakan Ilmu Berbagi yang dirintisnya Oktober 2011, ia yakin setiap orang yang gemar berbagi akan banyak membantu orang dan membuat kehidupan lebih baik. Karena itu, Ardi menerima penghargaan Kick Andy Heroes 2016 yang diserahkan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.

Aksi Ardi dimulai dari berbagi ilmu di blognya. Bagi dosen teknik elektro Universitas Indonesia itu, berbagi tak harus dengan uang, bisa melalui ilmu atau pengetahuan. Kegiatan Ardi menarik minat banyak orang hingga terbentuk Komunitas Ilmu Berbagi awal 2013.

Lewat komunitas itu, berbagai bantuan dibagikan, mulai pelatihan gratis, pengembangan taman bacaan, program anak asuh, hingga beasiswa untuk anak miskin yang memiliki prestasi.

Utiyah

Kebanyakan orang beranggapan seseorang yang cacat mental biasanya dibuang dari keluarga, masyarakat. Namun, tidak bagi perempuan ini. Dia ikhlas dan rela mengabdikan kehidupannya membantu mereka. Akhirnya, banyak penderita cacat mental memiliki keahlian dan kembali diterima di masyarakat.

Karena sempat mengalami gangguan jiwa dan sembuh, Utiyah terpanggil untuk membantu dan mengobati orang yang senasib dengannya. Upaya itu membuatnya diganjar penghargaan Kick Andy Heroes dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Utiyah mendirikan panti rehabilitasi bernama Dzikrul Ghoflin bagi para penderita gangguan jiwa. Ia tidak pernah menarik biaya dari pasiennya untuk panti itu, tapi menyisihkan sebagian gajinya sebagai guru. Para donatur juga ikut andil. Dalam merawat dan menerapi para pasien, Utiyah dibantu suami dan saudara-saudaranya yang juga pernah mengalami gangguan jiwa.

Peinina Nanlohy

Di mata perempuan ini, anak-anak jalanan dan putus sekolah bisa berprestasi. Ia rela berbagi tempat tinggal dan melatih mereka menjadi atlet tinju profesional.

Karena mendapatkan masukan dari sang adik John Nanlohy, Peinina Nanlohy mendirikan sasana tinju Distrik Okaba di Marauke. Meski alat-alat yang digunakan sederhana, para atlet tetap semangat dan mengukir prestasi hingga tingkat nasional. Karena itu, Peinina mendapat apresiasi berupa penghargaan Kick Andy Heroes 2016 yang diserahkan Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyidan Baldan.

“Tinju ialah pekerjaan laki-laki, bukan perempuan. Tapi saya melihat dari sudut pandang saya, olahraga menantang ini bisalah membantu anak-anak yang berada di bawah garis kemiskinan dan putus sekolah untuk bisa kembali menjadi sese­orang,” ujar Peinina.

Baginya, melatih tinju bukan hanya mencari prestasi, melainkan juga mencetak individu yang baik.

Sadiman

Saat isu pemanasan global belum menjadi perhatian, beliau sudah memerangi pemanasan global dengan menanami bukit-bukit gundul seluas 100 hektare seorang diri. Sekitar 11 ribu tanaman sudah mengisi bukit gundul. Hasilnya, bukit kembali hijau, mata air kembali lancar untuk menghidupi 3 ribu jiwa, dan warga bisa terhindar dari bencana tanah longsor serta banjir.

Dialah Sadiman. Warga Dusun Dali, Wonogiri, Jawa Tengah, itu tidak hanya menanam bukit itu sendirian. Ia mengusahakan sendiri bibit yang hendak ditanamkannya dan membeli bibit tanaman dari hasil menjual rumput.

Apa yang sudah dilakukannya membuat Sadiman mendapatkan penghargaan Kick Andy Heroes 2016 yang diserahkan Menteri Lingku­ngan Hidup Siti Nurbaya Bakar.

Adi Pramudya

PEMUDA satu ini memilih menjadi petani setelah meraih gelar sarjana. Lahan tidak produktif yang dulu dikelolanya kini menjadi penghasil rempah-rempah berkualitas internasional.

Dialah Adi Pramudya. Sejak ia usia 17 tahun, berbagai usaha digelutinya. Namun, baru pada 2011, ia mulai bisnis pertanian dengan menyewa lahan untuk menanam singkong.

Karena tahu harga singkong sulit naik, Adi memutuskan menanam lengkuas di lahan seluas 1 hektare. Pilihan itu ternyata tepat. Sejak 2014, Adi mengembangkan tanaman rempah-rempah lainnya, seperti kencur, jahe. dan kunyit. Lahan yang ditanaminya semakin luas.

Selain dipasarkan ke pasar dalam negeri, rempah-rempah Adi juga sudah menembus pasar ekspor. Kecintaannya pada dunia pertanian membuat ia mendapatkan penghargaan Kick Andy Young Hero 2016 yang diserahkan Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri.

Ari Sihasale & Nia Zulkarnaen

Total mencintai Papua. Kalimat yang cocok disandangkan kepada pasangan suami istri Ari Sihasale dan Nia Zulkarnaen. Lewat film dokumenter Alenia’s Journey Uncover Papua, mereka konsisten memperkenalkan keindahan Indonesia bagian timur itu ke dunia.

Mereka merekam film itu saat mengelilingi Papua selama 80 hari. Atas kisah inspiratif itulah, pasangan itu mendapatkan penghargaan Kick Andy Heroes Pilihan Pemirsa 2016 yang diserahkan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.

“Dari Papua kami banyak belajar tentang berbagi, empati, ketulusan hati, semangat perjuangan. Anak-anak Papua juga ingin maju untuk meraih mimpi dan cita-cita mereka,” ucap Nia.

Lewat karyanya, Alenia ingin menampik tudingan negatif yang melekat di masyarakat tentang masyarakat Papua yang dianggap bodoh, pemalas, dan tak peduli pada pendidikan.

Hana Amalia

SEBAGAI wujud terima kasih atas kesehatannya, Hana Amalia Vandayani, 71, mengabdikan diri melayani kaum papa dan masyarakat prasejahtera lainnya.

Melalui Yayasan Pondok Kasih yang Ia dirikan pada 1991, Hana membantu masyarakat prasejahtera, mulai anak-anak yatim piatu, bayi-bayi yang ditelantarkan orangtua, para manula, pemulung, tunawisma, pekerja seks komersial (PSK), waria, hingga pengungsi Sampit. Karena menjadi penerang bagi sesama, Hana dianugerahi Kick Andy Heroes Lifetime Achievement 2016 yang diserahkan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Di yayasan itu, Hana menerapkan berbagai program, di antaranya program sosial kemanusiaan, pemberdayaan komunitas, pelayanan kesehatan, serta pembinaan spiritual dan karakter setiap individu. Kini, lebih dari 140 komunitas di Jawa Timur berhasil ia rangkul. Melalui kegiatan ini, dirinya berharap semua keluarga di Indonesia bisa memiliki identitas dan akta kelahiran bagi anak-anak.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya