Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Vaksin DNA dan RNA untuk Covid-19 sedang Dikembangkan

Ant/X-7
11/9/2020 04:49
Vaksin DNA dan RNA untuk Covid-19 sedang Dikembangkan
Ilustrasi(Medcom.id)

UNIVERSITAS Indonesia (UI) tengah mengembangkan vaksin dengan tiga platform, yaitu vaksin DNA, RNA, dan viruslike particle untuk pandemi covid-19.

“Vaksin DNA dapat menjadi salah satu alternatif pengembangan vaksin dan akan menjadi investasi di awal terkait penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kita berharap bisa membuat vaksin dengan lebih cepat ketika ada pandemi di masa akan datang,” ka ta peneliti utama dalam tim pengembangan vaksin covid-19 di UI, Budiman Bela, saat diwawancarai, kemarin.

Menurutnya, belum ada yang mengembangkan vaksin DNA sebagai vaksin Merah Putih yang bibit vaksinnya diteliti dan dikembangkan di dalam negeri. Jika bibit vaksin DNA bisa di peroleh, tambah Budiman, perusahaan vaksin dapat berinvestasi untuk mengembangkan lebih lanjut (scale up) la lu dipersiapkan ke tahap uji klinis.

Saat ini, imbuhnya, proses vaksin DNA sedang diujicobakan ke hewan untuk pembuktian proof of concept dan melihat apakah vaksin itu benar-benar bisa menginduksi respons imun protektif yang dibutuhkan.

“Kenapa kami memilih vaksin DNA? Karena vaksin ini termasuk yang paling cepat bisa dibuat,” ujarnya.

Budiman menuturkan tantangan dari vaksin DNA ialah sistem pengantaran DNA agar bisa masuk ke inti sel sehingga bisa menginduksi respons imun yang protektif, lalu bisa memberikan perlindungan guna mencegah virus SARS-CoV-2 menginfeksi.

Dalam mengatasi tantangan tersebut, lanjutnya, UI sudah mengembangkan sistem pengantaran (delivery system) dan akan mengujicobakan pemanfaatannya untuk vaksin DNA.

Di tempat terpisah, anggota Komisi VI DPR Marwan Jafar mendorong Kementerian BUMN untuk memberikan vaksin covid-19 secara gratis kepada masyarakat yang secara ekonomi kurang mampu.

Menurutnya, pemberian vaksin secara gratis itu bukan hanya bagi masyarakat yang terdaftar di BPJS Kesehatan, melainkan juga yang kurang mampu.

Hal itu dikatakan Marwan saat rapat dengar pendapat dengan Direktur Utama PT Bio Farma di Gedung DPR, Jakarta. “Pemberian vaksin covid-19 secara gratis kepada masyarakat kurang mampu merupakan bukti bahwa negara hadir di tengah situasi pandemi,” ujarnya. (Ant/X-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya