Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DEMENSIA merupakan kondisi yang terjadi pada seseorang karena penurunan kognitif atau penurunan fungsi luhur otak yang disertai dengan perubahan perilaku sehingga menganggu kehidupan sosial dan pekerjaan.
Ahli saraf, Yuda Turana mengatakan kondisi demensia bukan hanya persoalan kelompok tertentu. Pasalnya, salah satu faktor dan risikonya adalah usia.
"Jadi semua orang yang ada di sini akan tua dan akan meningkat risikonya," kata Yuda dalam talkshow bertajuk Pandemi, Kesehatan Mental dan Demensia secara virtual, Jumat (4/9).
Meskipun biasanya terjadi pada usia lansia, namun tidak menutup kemungkinan orang yang lebih muda juga dapat mengalaminya. Apabila demensia telanjur terjadi, tidak ada kata sembuh. Dimana titik krusial untuk mengatasi persoalan ini adalah pada masa prademensia.
"Bicara Alzheimer sebenarnya mempersiapkan kita juga di masa depan," sebutnya.
Dalam situasi pandemi Covid-19, dimana adaptasi kebiasaan baru tentunya ini sangat sulit bagi penderita gangguan kognitif dan perilaku.
"Sekarang challenge nya adalah kita berhadapan dengan situasi yang disebut beradaptasi dengan kebiasaan baru, tentu itu jadi tantangan yang sangat besar," terangnya.
Dia memaparkan tantangannya, pertama yakni variabel lansia, tentunya ditengah pandemi Covid-19 sangat berisiko tinggi terpapar virus tersebut.
"Jika terpapar maka risiko pemberatnya besar, apalagi ada tambahan demensia, sebab orang dengan demensia jelas imunitasnya menurun dibandingkan dengan lain," lanjutnya.
Baca juga : Tenaga Medis Alami Sindrom Burnout, Kenali Tanda-tandanya
Tantangan kedua, yakni gangguan kognitif atau perilaku. Dimana pada dimensia saat ada gangguan kognitif sulit mengungkapkan perasaan seperti memberitahu kondisi sakit, baik deman, sakit kepala atau lainnya
"Kita tahu bahwa terakhir ini gejala untuk Covid-19, itu tidak hanya demam, screening hanya menyingkirkan 20% -30% sisanya gejala spesifik dan tentu pada pasien dimensia sulit mengungkapkan," tegasnya
Kemudian tantangan ketiga, terkait adaptasi baru tentunya semua dipaksa untuk melakukan kebiasaan baru tersebut. Kata Yuda, bagi orang yang sehat secara kognitif dan perilaku normal menjadi tantangan yang berat untuk beradaptasi.
"Dulu saya sebagai dokter, kalau ada pasien dengan demensia selalu menganjurkan keluarga biasakan dengan kebiasaan yang lama. Tetapi pasien demensia sangat berat dalam situasi pendemi ini, ditambah pasien demensia juga memiliki penyakit lainnya, seperti hipertensi, diabetes tentunya akan meningkat risikonya," tuturnya.
Dia tak memungkiri, bagi caregiver atau pendamping lansia memiliki tugas berat jika ada keluarga yang demensia. Dimana dalam kondisi normal saja berat, terlebih saat kondisi kebiasaan baru di tengah pandemi Covid-19.
"Ancaman bukan hanya untuk orang yang indikasi yang sedang dirawat, tetapi juga untuk yang merawatnya pun satu tantangan," pungkasnya. (OL-2)
Namun, kabar baiknya ialah ada beberapa langkah sederhana yang bisa kita lakukan untuk menjaga kesehatan otak dan mencegah demensia.
BEBERAPA kebiasaan sehari-hari yang tampaknya sepele bisa berdampak negatif pada fungsi otak kita dan mempercepat risiko pikun. Ini lima di antaranya.
Bisa dibilang myokine sangat hebat. Hormon ini dapat mengontrol metabolisme serta mencegah penuaan dini, demensia, dan kanker. Berikut penjelasannya.
Peran otot begitu penting bagi kita. Ada tiga peran otot. Apa saja itu? Berikut penjelasannya.
Berbicara dua bahasa setiap hari, terutama pada tahap awal dan pertengahan kehidupan mungkin memiliki efek jangka panjang pada kognisi dan saraf.
SEBANYAK 27 calon jemaah haji dari Embarkasi Solo (SOC) terpaksa dipulangkan ke daerah asal ketika pemberangkatan ke Tanah Suci Mekkah tinggal menyisakan empat hari lagi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved