Demensia Perlu Ditangani Serius

Mut/H-3
11/3/2016 01:55
Demensia Perlu Ditangani Serius
()

PEMERINTAH meluncurkan rencana aksi nasional (RAN) demensia untuk meningkatkan kualitas hidup manula dan orang dengan kepikunan.

Ada tujuh fokus utama, salah satunya terkait dengan advokasi hak asasi manusia bagi penderita alzheimer.

Alzheimer merupakan gangguan penurunan fungsi otak yang memengaruhi emosi, daya ingat, dan pengambilan keputusan.

Salah satu gejala utamanya ialah kepikunan (demensia).

Penyakit itu paling sering ditemukan pada manula.

Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengatakan 60%-70% kasus demensia terkait dengan alzheimer.

RAN demensia bisa menjadi acuan untuk bersama-sama meningkatkan kualitas hidup orang dengan demensia dan keluarganya.

"Setelah tiga tahun disusun, RAN ini kita harapkan bisa diimplementasikan oleh seluruh kepala daerah di Indonesia," ujarnya saat pelucuran buku Strategi Nasional Penanggulangan Penyakit Alzheimer dan Demensia Lainnya: Menuju Lanjut Usia Produktif di Jakarta, Kamis (10/3).

Menurutnya, langkah itu penting karena usia harapan hidup orang Indonesia meningkat dari 68,1 tahun pada 2005 menjadi 72,7 tahun pada 2015.

Hal itu berkorelasi dengan semakin meningkatnya jumlah manula yang saat ini mencapai 20,24 juta orang, atau sekitar 8,03% dari seluruh penduduk Indonesia. Penderita demensia pun berpotensi bertambah.

"Itu artinya perlu satu acuan yang bisa digunakan dalam rangka upaya preventif melalui integrasi lintas program dan lintas sektoral, baik di pusat maupun daerah," ucapnya.

Apalagi, berdasarkan laporan Alzheimer's Disease International (ADI), pada 2015 jumlah penduduk Indonesia yang terkena demensia sekitar 1,2 juta orang.

Jumlah itu diprediksi bertambah hingga 2,2 juta orang pada 2030 dan naik menjadi 4 juta orang pada 2050.

Jika jumlah tersebut tidak bisa ditekan, beban biaya ekonomi yang mesti dikeluarkan diprediksi mencapai Rp23 triliun per tahun dan akan terus meningkat sampai Rp30 triliun pada 2050 mendatang.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya