WHO Temukan Masalah di PIN Polio

Tlc/Ant/H-3
11/3/2016 02:05
WHO Temukan Masalah di PIN Polio
(ANTARA/TERESIA MAY)

TIM pengawas dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menemukan pelanggaran pada pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional Polio di sebuah puskesmas di Kota Pekanbaru, Riau.

"Tinjauan yang mereka temukan di lapangan kemarin itu adanya salah satu puskesmas yag terlalu irit memberikan dosis vaksin polio," kata Kepala Seksi Pengawasan Penyakit dan Pengendalian Kejadian Luar Biasa pada Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Hamdan, di Pekanbaru, Kamis (10/3).

Ia menjelaskan tim pengawas dari WHO memberikan laporan secara rutin tentang pelaksanaan PIN Polio di lima puskesmas yang terpilih di Kota Pekanbaru pada hari pertama pelaksanaan PIN Polio pada 8 Maret lalu.

Dari lima puskesmas yang didatangi WHO, lanjutnya, ditemukan ada salah satu puskesmas yang mengurangi dosis vaksin.

Karena itu, tim WHO memberikan rekomendasi agar ada pendampingan bagi puskesmas tersebut.

Evaluasi dari tim WHO menyatakan pengurangan dosis vaksin akan membuat vaksin kurang efektif terhadap anak. Standar pemberian vaksinasi ialah satu vial vaksin polio untuk 16-19 anak.

"Jika satu vial untuk 21 orang, itu sudah terlalu irit. Manfaat vaksin tersebut akan berkurang dan pemberiannya menjadi tidak efektif," ucapnya.

Sementara itu, secara nasional, dalam dua hari penyelenggaraan PIN Polio cakupan imunisasi sudah mencapai sekitar 8,9 juta anak balita (37,9%).

PIN 2016 berlangsung selama satu minggu (8-15 Maret), dengan menargetkan 23,7 juta, atau 95% anak balita di Indonesia terjaring program imunisasi tersebut.

"Baru dua hari sudah hampir mencapai 50%. Ini hasil yang cukup baik. Semoga target 95% bisa tercapai," sebut Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Oscar Primadi, di Jakarta, Kamis (10/3).

Capaian tersebut berdasarkan dari pelaksanaan 32 provinsi, minus Yogyakarta yang tidak ikut PIN Polio 2016 dan Bali yang tertunda karena perayaan Nyepi.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya