Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
PEMERINTAH menyatakan pendanaan menjadi salah satu permasalahan utama pengelolaan kawasan konservasi.
Saat ini, alokasi dana pemerintah hanya US$3,4 per hektare kawasan.
Jumlah itu kecil jika dibandingkan dengan pendanaan negara tetangga seperti Malaysia yang menganggarkan US$20 per hektare.
Oleh karena itu, pemerintah berencana membentuk lembaga wali amanah dana perwalian (trust fund) terkait konservasi untuk menghimpun dana donor dari luar negeri.
"Tidak hanya di Indonesia, umumnya negara-negara lain juga sangat kecil pengalokasian dana untuk konservasi. Tapi, kita bisa menghimpun dana dari NGO maupun negara asing," terang Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Tachrir Fathoni di Jakarta, Kamis (10/3).
Upaya itu, lanjut Fathoni, penting dilakukan terutama setelah pemerintah menargetkan membangun 50 suaka alam (sanctuary) dalam lima tahun ini untuk menangkar tumbuhan dan satwa liar (TSL).
Untuk membangun satu suaka alam saja setidaknya dibutuhkan anggaran hingga Rp30 miliar.
"Pembangunan yang paling mungkin dilakukan saat ini adalah di Kalimantan Timur," tambah Fathoni.
Pembangunan tersebut, kata Fathoni, untuk mengakomodasi temuan 15 ekor badak sumatra (Sumatran rhinoceros) di kawasan bekas tambang di Kelian, Kalimantan Timur.
Pembangunan itu akan ditanggung secara penuh oleh WWF Indonesia.
Temuan badak tersebut secara resmi dikonfirmasi Tachrir setelah pihaknya mendapatkan video dan foto hewan langka tersebut.
Sebelumnya, pada 2013, hanya ditemukan jejak dari hewan yang pada medio 1990 dinyatakan punah di kawasan Kalimantan itu.
"Kita harus bergerak cepat membangun sanctuary. Nanti dari kawasan tersebut (bekas tambang) akan kita translokasi menuju sanctuary," imbuh Tachrir.
Ia juga menekankan pentingnya mengubah perilaku masyarakat untuk tidak lagi memburu TSL. Hal itu menjadi tugas berat karena terkait dengan kepercayaan masyarakat dan perilaku nenek moyang.
"Saya bertemu Sekda Kalimantan Timur, dia bilang memang ada tradisi memburu badak dari nenek moyang mereka. Belum lagi perburuan untuk mendapatkan cula badak yang dipercaya sebagai obat vitalitas," terang Tachrir.
Kebakaran hutan
Sementara itu, kebakaran hutan dan lahan yang melanda sejumlah wilayah di Riau belum seluruhnya bisa dipadamkan.
Hingga hari ketiga pascapenetapan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan, tim pemadam gabungan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, serta TNI dan Polri masih berjibaku.
"Pemadaman di Bukit Kerikil memasuki hari ketujuh. Kebakaran masih berlangsung dan susah dijangkau lewat darat. Butuh water boombing," ungkap Kepala Biro Humas Kementerian LHK Novrizal di Pekanbaru, Kamis (10/3). (RK/H-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved