Mekar Sempurna, Pecahkan Rekor Dunia

Soelistijono/H-3
10/3/2016 02:15
Mekar Sempurna, Pecahkan Rekor Dunia
(MI/SOELISTIJONO)

KELANGKAAN dan keindahan fisik Amorphophallus titanum becc mengalahkan bau tak sedap yang ditebarnya.

Berhias kelopak merah keunguan dengan diameter lebih dari 2 m dan tongkol (spandix) kuning pucat menjulang sekitar 2,5 m, bunga bangkai itu begitu menawan mencuri perhatian ratusan orang yang pada Selasa (8/3) siang memadati Kebun Raya Cibodas LIPI, Jawa Barat.

Anak-anak sekolah, remaja, dan orangtua yang takjub pun ingin mendekat dengan bunga raksasa itu.

Namun, niatan itu terhalang pagar besi seluas 50 m2 dengan tinggi 1,5 m yang dibangun oleh pengelola Kebun Raya Cibodas.

"Mohon maaf, pengunjung dilarang masuk. Boleh mengambil gambarnya saja," ujar seorang pemandu.

Rintik hujan yang mengguyur Cibodas sejak pagi hingga siang hari pun tidak menghalangi mereka berlama-lama memotret di sekitar flora eksotis itu.

Asti, 13, siswi kelas 7 SD Cokroaminoto Sukaseuri Cianjur, misalnya, antusias ingin tahu lebih jauh tentang bunga yang mekar untuk keempat kalinya itu.

"Minta tolong dong ambilin gambarnya dari dekat," pintanya sambil mengulurkan telepon genggam kepada seorang wartawan yang waktu itu diizinkan memotret dari dekat.

Destri, peneliti flora dari LIPI, mengatakan pihak pengelola sengaja menutupi lokasi bunga endemik hutan hujan tropis Sumatra itu dengan jaring kasa untuk menghindari kejadian pada Januari lalu.

Saat itu, dengan alasan ingin membuktikan keasliannya, beberapa pengunjung melempari dengan batu bunga bangkai lainnya yang sedang mekar.

Waktu itu, A titanum yang sedang berbunga setinggi 2,4 m pun rusak dalam sehari.

Padahal, saat mekar, bunga itu bisa bertahan hingga tujuh hari.

Setelah itu, kelopaknya akan layu dan tongkolnya patah dengan sendirinya.

Ada tiga fase yang harus dilalui A titanum untuk berbunga.

Fase vegetatif (berdaun), generatif (berbunga), dan fase dorman (istirahat).

"Bunga bangkai butuh waktu minimal 4 tahun untuk berbunga," jelas Destri.

A titanum yang mekar sempurna pada 7 Maret tersebut di luar dugaan para peneliti.

Dari siklus, ujarnya, flora itu seharusnya berbunga pada akhir tahun ini.

"Januari kelopaknya sudah terlihat dan berbunga awal Maret ini. Yang juga menakjubkan kali ini bunganya merupakan yang terlebar dan tertinggi, mencapai 3,735 m," ujarnya.

Koleksi itu merupakan tanaman induk hasil eksplorasi flora oleh LIPI di Bukit Sungai Talang, Sumatra Barat, di ketinggian 840 mdpl, pada 2000.

Kepala UPT BKT Kebun Raya Cibodas Agus Suhatman mengisahkan tim ekspedisi LIPI saat itu kewalahan memasukkan umbi A titanum yang beratnya mencapai hampir 2 kuintal ke mobil.

"Kita belum punya mobil ekspedisi waktu itu, bahkan hingga sekarang," ujarnya.

Dengan kesuksesan perawatan di Kebun Raya Cibodas, Agus mengakui hal itu menambah semangat tim peneliti LIPI lainnya.

Apalagi, bunga yang mekar kali ini diyakini yang terbesar di dunia.

"Rekor sebelumnya 3,2 m. Kami ada rencana mendaftarkan rekor ini ke Muri dan Guinness Book of World Record," pungkasnya.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya