Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SEKITAR 500 anak dari berbagai daerah kemarin mengikuti Temu Anak Peduli 2020 secara virtual sebagai bagian dari peringatan Hari Anak Nasional yang jatuh pada 23 Juli. Mereka berbagi kisah selama masa pandemi dan menyampaikan harapan agar pandemi segera berakhir.
Cindy, 15, dari Lombok Timur, misalnya, mengaku maklum dengan perayaan Hari Anak Nasional yang tidak bisa dilaksanakan secara tatap muka. Tahun lalu, dia mengikuti acara Temu Anak Peduli langsung di Makassar. “Selain bertemu teman-teman dari berbagai daerah, saya belajar banyak hal,” katanya.
Ia berharap situasi segera normal dan tidak sabar ingin kembali bersekolah seperti biasa. “Saya kangen bertemu teman dan guru. Saya lihat anak-anak di desa saya kesulitan dalam belajar secara online. Mereka tidak memiliki ponsel android,” ungkapnya.
Bagi anak-anak lain, pandemi covid-19 memberi waktu untuk berkreasi serta mempelajari hal-hal baru. Fahmi, yang saat ini berada di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Bandung, berkreasi dengan membuat kerajinan dari koran bekas. Dia pun menunjukkan salah satu karyanya berupa miniatur kapal pinisi.
“Harapan saya bisa cepat pulang dan berkumpul dengan keluarga. Mudah-mudahan pandemi ini bisa selesai dan kita bisa beraktivitas kembali,” tuturnya.
Karya kerajinan dari barang bekas juga dibuat seorang anak asal Blitar. Dia menunjukkan hasil karya berupa miniatur motor berwarna merah. “Daripada dibuang, lebih baik barang bekas dijadikan karya seni,” katanya.
Di LPKA Kupang, seorang anak menyalurkan bakatnya membuat karya tulis.
“Selama pandemi, saya berhasil menulis dua cerpen dan satu puisi. Harapan ke depannya mau menulis novel. Pandemi ini memang mengubah pola hidup kami. Sebelumnya kami malas mencuci tangan, tapi sekarang lebih rajin,” imbuhnya.
Menurut Team Leader Program Peduli, Yenni, acara ini dapat menjadi momentum berbagai pihak yang peduli dan ikut menjamin hak-hak anak untuk hidup, tumbuh, berkembang, berpartisipasi, dan dilindungi.
Program Peduli membantu anak-anak mampu menyuarakan dan berperan aktif untuk pemenuhan hak-hak mereka. “Biasanya di dalam temu anak seperti ini kita bisa bertatap muka langsung. Namun, sangat disayangkan pada tahun 2020 tidak bisa langsung. Tapi’ toh tidak menghalangi untuk tetap bersilaturahim meski secara virtual,” imbuh Yenni.
“Apa yang telah disajikan dalam Temu Anak 2020 ini memberikan gambaran bahwa semua kesulitan dan keterbatasan yang kita hadapi bersama tidak menghalangi munculnya inspirasi dan kecerdasan untuk berkreasi,” pungkasnya. (Ihfa Firdausya/X-11)
Perayaan bertujuan untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat dengan memberikan kegembiraan dan dukungan kepada anak-anak yang membutuhkan.
Fasilitas ruang tunggu AUDY Kids memiliki playground sehingga senantiasa memberikan pelayanan terbaik pada pasiennya.
Pada Hari Anak Nasional (HAN) tahun ini, fokus utama adalah melindungi anak-anak dari penyakit berbahaya dan stunting.
Kementerian Kesehatan mengatakan Hari Anak Nasional (HAN) 2024 adalah momentum untuk memperkuat perlindungan terhadap anak-anak Indonesia, terutama dari stunting dan polio.
Setiap anak berhak tumbuh dengan kebahagiaan dan mencapai perkembangan yang optimal. Dalam proses ini, peran utama orang tua sangat penting untuk memenuhi kebutuhan anak dengan tepat.
Hari Anak Nasional diperingati setiap 23 Juli. Dalam peringatan itu semua pihak diminta memahami anak sebagai masa depan Indonesia. Artinya, harus ada program yang mendukung mereka.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mencatatkan jumlah kasus covid-19 secara global mengalami peningkatan 52% dari periode 20 November hingga 17 Desember 2023.
PJ Bupati Majalengka Dedi Supandi meminta masyarakat untuk mewaspadai penyebaran Covid-19. Pengetatan protokol kesehatan (prokes) menjadi keharusan.
PEMERINTAH Palu, Sulawesi Tengah, mengimbau warga tetap waspada dan selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan menyusul dua kasus positif covid-19 ditemukan di kota itu.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan jenis virus covid-19 varian JN.1 sebagai VOI atau 'varian yang menarik'.
DINAS Kesehatan (Dinkes) Batam mengonfirmasi bahwa telah terdapat 9 kasus baru terpapar Covid-19 di kota tersebut,
KEMENTERIAN Kesehatan menyebut tidak ada potensi mutasi virus covid-19 pada libur Natal dan Tahun Baru 2024 nanti. Saat ini, yang terbaru masih berasal dari varian omikron, yaitu JN.1.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved