Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Canggih, Cobas 6800 System Deteksi 1.000 Sampel Covid-19 per Hari

Atikah Ishmah Winahyu
16/7/2020 19:45
Canggih, Cobas 6800 System Deteksi 1.000 Sampel Covid-19 per Hari
Direktur LBM Eijkman Amin Soebandrio (kiri) mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR di Jakarta, Rabu (1/7).(ANTARA/Aprillio Akbar )

Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (Menristek/BRIN) Bambang PS Brodjonegoro meresmikan pengoperasian mesin deteksi covid-19, Cobas 6800 System. Mesin tersebut nantinya akan dioperasikan di Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman.

Bambang menyebutkan, mesin ini mampu menguji hingga 1.000 spesimen per hari.

Baca juga: Hari Ini, Pasien Covid-19 yang Sembuh Capai 40.345 orang

"LBM Eijkman melakukan terobosan menggunakan mesin yang nantinya bisa meningkatkan kapasitas menjadi seribu sampel per hari. Sebelumnya dengan metode mesin RT PCR biasa sekitar 400. Jadi ada peningkatan dua setengah kali lipat dalam sehari yang tentunya akan sangat membantu target Bapak Presiden yang saat ini sudah 30 ribu per hari," Bambang dalam acara pengoperasian mesin deteksi covid-19 Cobas 6800 System, Kamis (16/7).

Selain bertujuan untuk meningkatkan jumlah tes sesuai keinginan Presiden Joko Widodo, Bambang juga berharap mesin ini dapat membantu Indonesia mencapai target tes dari organisasi kesehatan dunia (WHO) yaitu 1% per populasi penduduk.

“Kita juga harus mengejar target WHO karena bagaimanapun pada awalnya Indonesia sering disorot karena dianggap tes yang kita lakukan kurang masif, sehingga datanya dianggap belum representatif,” imbuhnya.

COBAS 6800 Systems adalah sistem otomatisasi yang didesain khusus untuk pengerjaan aplikasi yang highthrouput, seperti perhitungan viral load, skrining darah, dan uji mikrobiologi lainnya. Sistem otomatisasi meliputi sistem tertutup untuk ekstraksi RNA dan amplifikasi polymerase chain reaction (PCR) sampel klinis.

Sistem tersebut mampu meminimalisasi kesalahan pre-analitik selama proses pemeriksaan covid-19 serta mengurangi jumlah sumber daya manusia yang dibutuhkan, jika dibandingkan dengan proses pemeriksaan PCR untuk deteksi covid-19 secara manual.

Kepala LBM Eijkman Amin Soebandrio menuturkan, seluruh pengoperasian Cobas 6800 System berjalan otomatis tanpa memerlukan intervensi manusia..

"Tidak ada intervensi manusia ketika proses berjalan, sehingga meningkatakan keamanan operator. Fully automatic, terkendali, kualitasnya terjamin dan lebih cepat, itu kenapa bisa seribu tes per hari," tuturnya.

Dia menambahkan, hasil uji menggunakan mesin ini bisa didapatkan hanya dalam waktu dua hari, jauh lebih cepat dari RT PCR yang hasilnya baru keluar sekitar seminggu setelah dites.

"Kalau hari ini sampel diterima, besok tes sampai keesokan harinya sudah bisa melaporkan. Mesinnya sendiri dalam satu hari selesai, tentu ada proses-proses administrasi, 2x24 jam bisa dilaporkan," tandasnya.

Pengujian covid-19 menggunakan COBAS 6800 Systems telah disetujui untuk otorisasi penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA). (H-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : HUMANIORA
Berita Lainnya