Maestro Jazz Bersahaja itu telah Berpulang

Try/H-1
07/3/2016 05:20
Maestro Jazz Bersahaja itu telah Berpulang
(Try/H-1)

KEPERGIAN maestro jazz Tanah Air, Ireng Maulana, 71, yang menghadap Sang Pencipta dini hari, kemarin, menyebabkan duka mendalam bagi pianis jazz Idang Rasjidi.

"Dia seperti kakak kandung saya sendiri, sabahat saya. Ireng ialah orang yang sangat mengetahui awal karier saya. Kami hancur-hancuran bersama, berantem, kembali baikan, dan ketawa-tawa lagi. Yang menyesakkan, dia pergi saat saya sedang di atas panggung untuk konser musik," ujarnya sesaat setelah turun panggung dari pergelaran Java Jazz, Minggu (6/3).

Sosok Ireng memang sangat bersahabat.

Idang masih ingat, almarhumlah orang pertama yang menghampirinya

ketika dirinya sedang dilanda masalah.

"Ireng sosok yang amat bersahaja. Dia yang pertama bergerak bila ada teman-temannya yang dihadapkan problem. Dia juga yang bisa membuat musik jazz menjadi nyaman untuk didengar bagi siapa saja, dengan memasukkan pop jazz ke industri festival jazz. I miss him so much," lirih Idang.

Pengamat musik, Bens Leo, merasa kehilangan atas kepergian Ireng.

"Indonesia harus berbangga memiliki musikus seperti Ireng Maulana,

yang berhasil membesarkan dan memasarkan festival musik jazz di Tanah Air ke masyarakat internasional. Beliau sebetulnya yang juga membuka kesempatan festival jazz di Indonesia," kenang Bens.

Beberapa kali, kisah Bens, Ireng mendatangkan musisi jazz asing ke perhelatan Jak Jazz, hingga akhirnya muncul Peter Gonta yang kemudian menggarap Java Jazz secara lebih profesional.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya