Desa Siaga Api si Penangkal Kebakaran Hutan

Melati Yuniasari Fauziyah/H-4
07/3/2016 04:05
Desa Siaga Api si Penangkal Kebakaran Hutan
()

ASAP hitam mengepul dari kejauhan.

Kepulan asap merupakan tanda ada lahan di dekat desa yang tengah terbakar.

Warga di sejumlah desa di Kecamatan Nanga Tayap, Ketapang, bergegas keluar.

Kendati terlihat tegang, akal sehat warga desa tetap jalan.

Beberapa mulai menyiapkan sekop, parang, dan garu.

Tujuannya untuk membabat semak dan tumbuhan agar kepungan api tidak meluas.

Beberapa laki-laki segera menghubungi petugas kebakaran setempat.

Tidak beberapa lama, pemadam dan belasan petugas medis datang ke lokasi bencana.

Dengan dibantu warga, mereka menyisir untuk mencari sumber kebakaran.

Agar sumber kebakaran ditemukan lebih cepat, petugas menggunakan pesawat tanpa awak (drone) untuk memindai lokasi kebakaran.

Begitu lokasi titik api ditemukan, petugas mulai membagi kerja.

Ada yang menyambung-nyambung selang, ada pula yang menyiapkan wadah air.

Tidak sampai 5 menit, sumber api pun padam dan hadirin yang menyaksikan bertepuk tangan.

Ya, tentu saja kegiatan tadi bukan kebakaran sungguhan.

Itu merupakan simulasi yang dilakukan di sebuah lapangan dekat perkebunan PT SMART Tbk.

Kegiatan simulasi yang melibatkan petugas dan warga desa setempat itu merupakan rangkaian acara peresmian program Desa Siaga Api yang dicanangkan secara langsung oleh Gubernur Kalimantan Barat Cornelis pada Kamis (3/3) lalu.

Turut hadir pada kesempatan itu, Bupati Ketapang Martin Rantan, CEO PSM 7 PT SMART Tbk Susanto Yang, dan para kepala desa yang tergabung dalam program Desa Siaga Api

Cornelis mengapresiasi program tersebut.

Itu merupakan bentuk program sinergi antara masyarakat, petugas, dan perusahaan dalam mencegah kebakaran hutan dan lahan.

"Tidak mungkin kebakaran hutan bisa dicegah kalau tidak ada sinergi dari ketiga bidang ini," sebut Cornelis.

Pada kesempatan sama, Martin Rantan menjelaskan, melalui program Desa Siaga Api, warga desa dilatih dan diberi sarana dan prasarana pemadaman api.

Program itu juga memberikan insentif kepada desa terbaik yang berhasil mencegah dan menangani potensi kebakaran.

Insentif yang diberikan berupa bantuan pembangunan infrastruktur sosial tambahan atau bantuan pendampingan teknis.

Ditambahkan, sebanyak 15 orang dari setiap desa bakal dipilih sekaligus dilatih menjadi sukarelawan Desa Siaga Api dari delapan desa yang dijadikan proyek percontohan di Ketapang, dan sembilan desa lainnya di Jambi.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya