Riau belum Nyatakan KLB DBD

RK/LK/H-1
03/3/2016 12:13
Riau belum Nyatakan KLB DBD
(ANTARA/Adwit B Pramono)

PEMERINTAH Provinsi Riau masih belum menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) meski pada Januari hingga Februari tercatat 866 kasus demam berdarah dengue dengan 13 kasus meninggal dunia.

"Kita belum menetapkan status KLB karena masih tidak memenuhi rasio insiden untuk penetapan menjadi KLB," ungĀ­kap Kepala Dinas Kesehatan Riau Andra Sjafril di Pekanbaru, kemarin. Dia menjelaskan, sepanjang Januari 2016, terjadi lonjakan kasus DBD mencapai 586 kasus dengan 6 kasus kematian. Jumlah itu jauh meningkat ketimbang periode yang sama pada Januari 2015 dengan jumlah 380 kasus dan 1 kematian.

Sementara itu, pada Februari 2016, terjadi 280 kasus dengan jumlah 7 kematian akibat DBD. "Kondisi penyebaran penyakit wabah DBD belum mengkhawatirkan. Hal itu terlihat belum adanya daerah di Riau yang menyatakan kondisi KLB. Namun, kita tetap mewaspadainya," ungkap Andra.

Terkait ancaman puncak wabah DBD yang bakal terjadi pada April mendatang, menurut dia, kekhawatiran itu hanya akan berlangsung di Pulau Jawa. Adapun di Riau justru diprediksi akan terjadi pada puncak musim hujan, September hingga Desember mendatang.

Seiring melonjaknya jumlah pasien DBD, permintaan darah di unit Donor Darah Palang Merah Indonesia (PMI) di beberapa daerah turut meningkat. Permintaan darah di Unit Donor Darah PMI Cabang Banyumas, Jawa Tengah, dalam kondisi normal mencapai 130 kantong per hari menjadi 150 kantong per hari. "Permintaan trombosit juga meningkat," kata staf Pencari Pelestari Donor Darah Sukarela UDD PMI Cabang Banyumas Yapto Indrawan.

Menurut dia, peningkatan kebutuhan darah itu terjadi karena banyaknya pasien DBD di berbagai rumah sakit yang membutuhkan transfusi darah. Dia menjelaskan akibat meningkatnya permintaan darah, UDD PMI Banyumas gencar berupaya meningkatkan produksi dengan berbagai upaya agar semua kebutuhan darah dapat terpenuhi. "Alhamdulillah berdasarkan pengecekan terakhir, semua kebutuhan darah dapat terpenuhi. Jadi, walaupun ada lonjakan (permintaan), kami tetap bisa memenuhi," katanya.(RK/LK/H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya